Jejamo.com, Kota Metro – Tidak seperti biasa, Musala Nurul Barakah RW 09 Kecamatan Metro Utara yang biasanya sepi, terlihat begitu ramai. Puluhan anak-anak usia PAUD sampai SMA antusias memenuhi musala. Untuk pertama kali Musala Nurul Barakah menggelar Pesantren Ramadan sampai 2 Juli mendatang.
Kegiatan yang digagas Anna Humaira, warga RW 09 yang juga alumnus Fakultas Kedokteran UGM tersebut dalam rangka mengisi kegiatan bulan Ramadan dan juga memanfaatkan waktu libur sekolah.
Selain pesantren Ramadan untuk anak-anak dan usia remaja, kegiatan tersebut juga berupa kegiatan belajar Alquran untuk ibu-ibu yang telah dilaksanakan pada pekan pertama dan kedua bulan puasa.
Anna Humaira menuturkan, acara yang baru pertama kali diselenggarakan ini terbilang sukses dan pesertanya pun antusias meski tetap ada yang harus dibenahi.
“Sebenarnya, kegiatan ini sudah dimulai sejak Ramadan hari keempat. Hanya saja waktu itu kami khususkan untuk ibu-ibu karena sebagian anak sekolah belum libur. Alhamdulillah dua pekan pertama Ramadan pesertanya antusias, bahkan ada yang sampai pengen nambah ngajinya. Mudah-mudahan tahun depan bisa lebih baik lagi,” ujarnya.
Dalam kegiatan tersebut, peserta dikelompokkan berdasarkan usia. Usia kelas II SD ke bawah, lalu kelas III SD sampai kelas VI dan yang terakhir pelajar SMP dan SMA.
Hal ini bertujuan mempermudah dalam menyampaikan materi-materi yang sesuai dengan usia peserta. Sedangkan tenaga pengajar pesantren tersebut adalah mahasiswa STAIN Metro dan Unila yang berjumlah sekitar sepuluh orang yang dengan sukarela membantu kegiatan tersebut.
Ayu, salah satu mahasiswa Unila yang juga turut menjadi relawan, mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan tersebut.
“Kegiatan bermanfaat yang patut diapresiasi, untuk mengisi waktu selama libur sekolah. Biar libur sekolah, belajar ngaji jalan terus,” ujarnya.
Selain belajar ngaji dan keislaman, kegiatan tersebut juga diisi dengan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) yang bekerja sama dengan Forum Lingkar Pena (FLP) Kota Metro. Buku yang disiapkan FLP berupa buku-buku islam untuk umum dan juga bacaan untuk anak-anak.
Selesai belajar ngaji, anak-anak tidak langsung pulang ke rumah tapi sambil istirahat mereka membaca buku yang disediakan. Selain itu, sambil menunggu anak-anak mengikuti kegiatan pesantren, para orangtua juga bisa mengisi waktu dengan membaca buku di taman bacaan masyarakat tersebut.(*)
Laporan Suwanda, Kontributor Jejamo.com
Alhamdulillah…
Ikut bahagia dan bangga mendengarnya….