Jejamo.com, Tulang Bawang Barat – Peserta Kirab Pemuda Nusantara asal Sulawesi Utara dan Sulawesi Selatan memuji sambutan warga kabupaten ini kepada mereka. Hal itu diungkapkan dua peserta di Gedung Budaya Sesat Agung Bumi Gayo Ragem Sai Mangi Wawai kepada jejamo.com, Sabtu 18/11/2017.
Astrid Budie, peserta asal Sulawesi Utara, mengatakan, Gedung Budaya Sesat Agung Bumi Ragem Sai Mangi Wawai ini cukup unik. Aksara Lampung yang terpampang di bagian plafon gedung, kata dia, sangat unik, rapi, dan indah.
Menurut Astrid, walaupun tidak mengetahui hal yang tertulis dalam aksara Lampung, setidaknya itu dinilai sesuatu unik dan indah.
“Ini menggambarkan kegigihan Pemkab dan rakyat Tulang Bawang Barat untuk melestarikan adat budaya daerah,” katanya.
Astrid Budie menambahkan, ia bangga dan berterima kasih atas penyambutan Pemkab setempat dan warga.
“Wah, ramai dan meriah ya,” ujarnya.
Kata dia, di provinsi lain juga cukup meriah, tapi tak semeriah dan tertata rapi seperti di Tulang Bawang Barat. Semoga kabupaten ini maju dan makmur,” pungkasnya.
Nurul Wahdaniah, peserta dari Sulawesi Selatan, menaruh perhatian akan keunikan bangunan Tugu Rato dan Masjid Baitus Shobur yang berdampingan dengan Gedung Budaya Sesat Agung Bumi Gayo Ragem Sai Mangi Wawai di kompleks Islamic Center.
“Biasanya bentuk kubah masjid  setengah bola, namun di sini seperti kopiah dan belum pernah saya temukan di tempat lain. Luar biasa ya,” katanya.
Nurul mengungkapkan rasa kagumnya terhadap bangunan Tugu Rato dengan gambaran adat budaya yang dirancang cukup indah juga unik. Ditambah lagi pantulan warna cahaya sehingga makin indah.(*)
Laporan Buhairi Aidi dan Mukaddam, Wartawan Jejamo.com