Jejamo.com, Tulang Bawang Barat– Warga di Desa Dayamurni, Kabupaten Tulang Bawang Barat, sebagian besar mengandalkan kehidupan dari sektor pertanian.
Seperti dilakukan oleh Suwandi, warga setempat, yang mengandalkan kehidupannya dari bertani bayam dan kangkung di lahan sawah dan ladang yang ia miliki.
Kepada jejamo.com, Kamis, 21/7/2016, Suwandi mengaku sudah 20 tahun menanam bayam dan kangkung di petak sawah dan ladang miliknya.
Menurut Suwandi, bayam butuh waktu 30 hingga 35 hari sejak pertama tanam hingga dipanen. Sedangkan untuk kangkung hanya butuh waktu tiga minggu untuk bisa dipanen.
Suwandi mengatur dengan seksama tanamannya di 20 petak lahannya agar bisa dipanen setiap hari. Tiap hari ia bisa memanen hingga 200 ikat kangkung dan bayam.
Satu ikat ia juga dengan harga Rp1.000-Rp1.500. Suwandi biasa menjual sendiri sayurannya itu. Sebab, bila dibeli oleh tengkulak harganya hanya Rp500 per ikat.
Bapak tiga anak itu mengaku dari hasil pertaniannya itu ia mampu memenuhi kebutuhan keluarganya dan biaya pendidikan anak-anaknya.(*)
Laporan Buhairi Aidi dan Prika, Wartawan Jejamo.com