Rabu, Desember 18, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Petani di Kotaagung Keluhkan Anjloknya Harga Gabah

Petani di Kotaagung panen saat Ramadan berharap perhatian pemerintah, Rabu, 28/4/2021. | Zairi/Jejamo.com

Jejamo.com, Tanggamus – Ratusan hektare sawah di Kotaagung Timur panen raya, tapi tidak dibarengi dengan harga gabah yang sepadan dengan harga pupuk dan pestisida serta biaya operasional lainnya.

Hasbi, petani pengarap sawah diatar sabah bekhak Pekon Menggala mengatakan, panen tahun ini sangat baik sekali, mulai dari sehatnya batang dan buah padinya, tapi harga jual di tingkat petani atau padi kering panen anjlok di kisaran Rp3.400/kg.

Ditambah sulitnya mencari tenaga pemanen padi, baik mengunakan mesin (Kombine Harvester) ataupun tenaga manusia. Apalagi panen saat ini bertepatan dengan bulan Ramadan, yang menurutnya menjadi salah satu penyebab anjloknya harga gabah kering panen.

“Biasanya musim panen rendengan atau Tahun Balak, harga jual padi kering panen mulai dari Rp4.500 sampai Rp5.000/kg, karena musim panen rendengan kualitas dan bobot padinya sangat baik sekali,” jelasnya kepada Jejamo.com, Rabu, 28/4/2021.

Hal senada juga diungkapkan Mat Yusup, menurut dia, biaya operasional dan perawat sampai pada panen tiba tidak sebanding dengan harga jual gabah, selain harga jual yang rendah sulitnya mencari pemanen padi menjadi masalah.

Dirinya berharap kepada pemerintah atau dinas terkait, untuk memperhatikan nasib para petani konvensional yang masih mengandalkan modal musiman.

“Saya berharap ada solusi dari pemerintah untuk mengantisipasi anjloknya harga jual petani, khususnya padi ini, dan membantu memberikan mesin alat pemanen padi,” demikian harapnya.(*)[Zairi]

Populer Minggu Ini