Kamis, November 7, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Petani Tanggamus Keluhkan Pasokan Air yang Kurang Sejak PT Tirta Investama Beroperasi

Hearing atau dengar pendapat antara para petani di dua kecamatan di Kabupaten Tanggamus dengan PT Tirta Investama. | Zairi/Jejamo.com

Jejamo.com, Tanggamus – Petani sawah di dua kecamatan di Kabupaten Tanggamus mengeluhkan menyusutnya sumber mata air galih batin yang diduga akibat eksploitasi PT Tirta Investama. Akibatnya, puluhan hektare sawah warga kekurangan pasokan air.

Hal tersebut diungkapkan Zainadi, perwakilan petani sawah Pekon Teba, Kecamatan Kota Agung Timur, dan Pekon Kota Agung, Kecamatan Kota Agung, saat hearing bersama Wakil Ketua DPRD Tanggamus asal Fraksi Nasdem dan anggota DPRD Fraksi PPP, Senin, 18/7/2022.

Sejak beroperasinya perusahaan air minum yang dikelola PT Tirta Investama tahun 2015 lalu, jelas Zainadi, sawah mereka sering mengalami kekurangan air bahkan ada beberapa lahan sawah tidak bisa digarap lagi karena mengalami kekeringan. Dirinya berharap pihak perusahaan melakukan pengecekan terhadap keluhan warga tersebut.

“Kami berharap keluhan kami bisa diperhatikan PT Tirta Investama dan menghentikan penyedotan air di mata air galih batin karena mengakibatkan kurangnya debit air yang mengaliri sawah warga,” jelas Zainadi.

Dirinya menampik pernyataan pihak perusahaan yang mengatakan sumber mata air galih batin sudah mengalami kekeringan dari tahun 2013 sebelum perusahaan beroperasi. “Pernyataan itu sangat keliru bahkan mengandung fitnah sebagai dalil untuk menghindari tanggung jawab. Sumber mata air tersebut tidak pernah mengalami kekeringan dan perusahaan itu mulai beroperasi tahun 2015,” ungkapnya.

Sementara, Wakil Ketua DPRD Tanggamus, Kurnain, mengatakan tujuan diundangnya kedua belah pihak perwakilan warga dan perwakilan perusahaan, selain menindaklanjuti surat laporan petani sawah di dua kecamatan tersebut juga untuk berdiskusi mencarikan solusi agar konflik tersebut berakhir damai, serta tidak ada pihak yang dirugikan.

“Kami hanya memfasilitasi dan mediasi kedua belah pihak terkait persoalan tersebut, dengan harapan ada titik temu agar kedua belah pihak tidak ada yang dirugikan,” Jelas Kurnain kepada Jejamo.com.

Ditambahkan Kurnain, dari hasil diskusi itu pihak perusahaan belum bisa memenuhi permintaan warga untuk menghentikan penyedotan air dan masih akan melakukan pengkajian terlebih dahulu terkait permasalahan tersebut. “Permasalahan ini akan segera kami diskusikan ke dinas terkait untuk mencarikan solusinya,” katanya.

Di lain pihak, Wirnos, Seksi Regional Sumatra yang menjadi perwakilan PT Tirta Investama belum memberikan keterangan kepada media yang tergabung di DPC RJN. “Bukan kapasitas saya untuk memberikan keterangan, itu merupakan domain orang pusat,” ungkapnya.(*)[Zairi]

Populer Minggu Ini