Jejamo.com, Kota Metro – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ahmad Yani Kota Metro diduga menolak pasien di ruang Instalasi Gawat Dagurat (IGD), Senin kemarin, 5/1/2024.
Liya Riani, warga Hadimulyo Timur, Metro Pusat, bercerita awalnya ia ingin mendapatkan penanganan medis untuk anaknya yang mengalami sesak napas.
“Saya sama suami masuk ruang IGD, perlakuan petugasnya kurang baik. Suami sudah mau daftar disuruh ke depan lagi, dikasih tau kalau rumah sakit penuh,” ungkapnya.
Usai ditolak petugas RSUD Ahmad Yani dengan dalih kondisi rumah sakit penuh, Liya Riani dan suami pun bergegas pergi ke rumah sakit lain.
“Saya sama suami inisitaif pindah rumah sakit suaya anak kami segera diberi pertolongan, takut ada apa-apa,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur RSUD Ahmad Yani, Fitri Agustin, mengaku masih mencari tahu ihwal penolakan yang dilakukan petugas di ruang IGD tersebut.
“Maksudnya, kami mau menelusuri kejadiannya. Sabar ya mas, maaf atas ketidak nyamanannya. Kami sedang konfirmasi ke petugas bagian terdepan,” katanya via WhatsApp.
Ia meminta wartawan berkoordinasi dengan Humas RSUD Ahmad Yani terkait informasi penolakan pasien tersebut.(*) (Abid)