Jejamo.com, Bandar Lampung – Pasangan calon gubernur-wakil gubernur nomor urut 3 Arinal Djunaidi-Chusnunia Chalim yang diwakili tim sukses Fikri Yudhi, menjelaskan, berbagai penawaran yang diajukan untuk menjawab penyelamatan lingkungan hidup di Lampung dalam Dialog Publik Pilgub Lampung yang digagas Mitra Bentala di hari jadinya yang ke-23 di Wood Stairs Cafe, Rabu malam, 25/4/2018.
Fikri Yudhi mengaku, dalam beberapa agenda rapat internal bersama Arinal dan Nunik, mereka kerap menawarkan pendekatan desa kepung kota sebagai strategi menciptakan keseimbangan lingkungan hidup.
Menurutnya, ide tersebut berangkat dari pemahaman bahwa desa sebagai paru-paru daerah harus dijaga untuk mengimbangi eksploitasi dari sistem kapitalisme industri yang sering tak berpihak pada keberlangsungan lingkungan.
Dengan adanya gagasan itu, Fikri Yudhi meyakini penyelamatan lingkungan hidup akan tetap berjalan beriringan seiring dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi yang memberikan ruang pada industrialisasi ekonomi yang tak ramah lingkungan.
” Arinal-Nunik suka bicara banyak hal tentang desa kepung kota. Desa harus dijaga agar efek ekologisnya sampai dan mampu menjaga kota dari arus industri yang tak berwawasan lingkungan,” jelasnya.
Ia menambahkan, kewenangan tertinggi ada pada gubernur. Oleh karenanya, sangat penting memiliki pemimpin yang memiliki gagasan utuh seperti halnya yang dimiliki pasangan nomor urut 3 tersebut.
Dialog Publik ini diadakan Mitra Bentala di Wood Stair Cafe Rabu malam. Di antara empat pasangan calon, hanya Sutono yang hadir. Sedangkan yang lain diwakili tim sukses masing-masing.(*)
Laporan Esha Enanda, Wartawan Jejamo.com