Jejamo.com, Kota Metro – Wali Kota Metro, Wahdi Siradjuddin, memastikan Pemkot Metro akan berupaya maksimal untuk mengantisipasi terjadinya tiga dosa besar pendidikan yakni perundungan, kekerasan seksual, dan intoleransi.
Hal itu diucapkannya saat menyampaikan amanat Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia (Mendikbud RI) Nadiem Makarim yang mengatakan bahwa Indonesia harus tangguh dan kuat, melewati semua tantangan dan tidak takut mencoba hal yang baru.
“Hari ini adalah bukti bahwa kita jauh lebih tangguh dari semua tantangan, lebih berani dari rasa ragu dan tidak takut untuk mencoba. Kita tidak hanya mampu melewati, tetapi berdiri di garis depan untuk memimpin pemulihan dan kebangkitan,” ucapnya saat menjadi inspektur upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (HPN) di halaman kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Metro, Jumat, 13/5/2022.
Dikatakannya, Asesmen Nasional diberlakukan sebagai bentuk upaya membebaskan sistem pendidikan dari ancaman tiga dosa pendidikan.
“Anak-anak kita tidak perlu khawatir dengan tes kelulusan, sebab, Asesmen Nasional yang sekarang digunakan tidak bertujuan untuk ‘menghukum’ guru atau pun murid. Tetapi sebagai bahan refleksi agar guru terus terdorong untuk belajar, supaya kepala sekolah termotivasi untuk meningkatkan kualitas sekolahnya menjadi lebih inklusif dan bebas dari ancaman tiga dosa besar pendidikan,” ungkapnya.
Selain itu, menurutnya sekarang tidak ada lagi batasan ruang untuk berekspresi, sebaliknya, justru dukungan untuk terus menggerakkan kemajuan kebudayaan.
“Presiden Indonesia saat konferensi tingkat tinggi G20 tahun ini, membuktikan diri bahwa kita tidak lagi hanya menjadi pengikut, tetapi pemimpin dari gerakan pemulihan dunia,” tutupnya.(*)[Anggi]