Jejamo.com, Bandar Lampung – Pantai yang dipenuhi sampah di pinggiran pantai Teluk Lampung di Jalan Yos Sudarso, Gang Ikan Selar, Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Bumiwaras, Bandar Lampung, sudah terjadi bertahun-tahun.
Meski kondisi tersebut dikeluhkan oleh nelayan dan warga setempat, hingga kini belum ada langkah serius dari Pemkot Bandar Lampung untuk menanggulangi sampah yang berasal dari sungai-sungai di bandar Lampung tersebut.
Jaelani (43) mengatakan, persoalan sampah yang ada di pinggir laut Sukaraja tersebut sudah terjadi bertahun-tahun, meski pun telah dilakukan upaya beberapa kali untuk dibersihkan. Akan tetapi, upaya itu sia-sia.
“Itu hanya bersifat sementara, sebab masyarakat setiap hari masih membuang sampah rumah tangga ke sungai dari sungai sampah kebawa arus hingga ke laut,” ujarnya kepada Jejamo.com, Kamis, 26/10/2017.
Menurutnya, warga sekitar selalu berupaya untuk membersihkan tumpukan sampah dengan cara bergotong royong.”Setiap hari Jumat kami gotong royong mengumpulkan sampah. Tapi tetap saja besoknya menumpuk lagi,” ujarnya.
Dia mengungkapkan, kondisi tersebut tentunya mengganggu proses para nelayan untuk mencari ikan. Karena, ikan yang ada didalam menjadi satu dengan tumpukan sampah saat nelayan menarik jaring penangkap ikan.
“Kalau dulu kami nangkap ikan banyak dapat ikannya. Tapi, sekarang malah banyak dapat sampah akibatnya dapat ikannya hanya sedikit. Apalagi kalau sudah musim hujan, keluar semua sampah yang dari sungai,” paparnya.
Sementara itu, Ketua Nelayan Sukaraja, Maryudi, mengatakan, kondisi tersebut mengganggu aktivitas para nelayan. Karena saat menarik jaring ikan ke pinggir pantai sampah juga masuk ke dalam jaring. Selain itu sampah tersebut bisa merusak mesin kapal.
Maryudi Berharap, Pemerintah Kota Bandar Lampung, mempunyai solusi untuk menanggulangi sampah ini dan dia juga menginginkan agar sungai yang menuju ke laut dapat ditutup dengan jaring.
“Harusnya sungai-sungai itu ditutup dengan jaring, agar sampah itu tersangkut nggak masuk ke laut. Kalau cuma dibersihkan pasti numpuk lagi sampahnya dan masalah ini nggak selesai-selesai sampai kapanpun,” pungkasnya.(*)
Laporan Andi Apriyadi, Wartawan Jejamo.com