Jejamo.com, Pringsewu – Hingga saat ini sumber daya manusia (SDM) berkualitas merupakan penopang utama keberhasilan dan kemajuan Kabupaten Pringsewu. Di mana nilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Pringsewu sampai 2022 merupakan yang tertinggi dari seluruh kabupaten yaitu 70,98.
Hal tersebut diungkapkan Pj Bupati Pringsewu Adi Erlansyah saat membuka Focus Group Discussion (FGD) “Menggagas Visi dan Misi RPJPD Kabupaten Pringsewu 2025-2045” di Hotel Urban Pringsewu, Senin, 8/5/2023.
FGD tersebut dihadiri Sekjen Kemendikbud Ristek RI Ir. Suharti, M.A., Ph.D., Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat Bappenas Pungkas Bahjuri Ali, S.TP., M.S., Ph.D., Staf Ahli Bidang Hukum Kemenpora RI Dr. Drs. Samsudin, S.H., M.Pd., Bupati dan Wakil Bupati Pringsewu 2017-2022 Sujadi dan Dr. Fauzi yang juga Rektor IBN Lampung, Rektor Universitas Muhammadiyah Pringsewu Drs. Wanawir AM, M.M., M.Pd., jajaran pemerintah daerah, DPRD dan forkopimda serta berbagai elemen lainnya.
Selain itu, kata Adi Erlansyah, saat meningkatnya wabah Covid-19, pertumbuhan ekonomi Pringsewu hanya minus 1,21. Angka ini jauh lebih baik dibandingkan kabupaten lain, dan saat ini sudah normal kembali di angka 4,37 persen di mana ini merupakan salah satu bukti bahwa kemajuan Pringsewu sangat tergantung dari kualitas dan kreatifitas SDM.
“Sesuai arahan Kementerian Dalam Negeri dan ketentuan peraturan perundang-undangan, pada 2023 ini seluruh provinsi dan kabupaten kota di Indonesia agar menyusun dokumen perencanaan 20 tahunan, yaitu rancangan awal Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2025-2045, melakukan evaluasi pelaksanaan RPJPD 2005-2025, menyusun dokumen Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHAS) RPJPD 2025-2045 serta konsultasi publik rancangan awal RPJPD 2025-2045,” katanya.
Pada 2024, lanjutnya, akan dilakukan penyempurnaan rancangan awal RPJPD 2025-2045 menjadi Rancangan RPJPD 2025-2045, untuk selanjutnya dilaksanakan Musrenbang RPJPD 2025-2045. Mengingat pada 2024 akan dilaksanakan Pemilu dan Pilkada Serentak, dan rancangan RPJPD 2025-2045 juga akan menjadi landasan dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2029 bagi kepala daerah terpilih. “Untuk itu, kegiatan FGD yang dilaksanakan merupakan salah satu rangkaian proses panjang menyusun dokumen RPJPD Kabupaten Pringsewu 2025-2045,” ujarnya.
Pihaknya juga menyadari bahwa untuk menentukan arah pengembangan Pringsewu 20 tahun kedepan, bukanlah hal mudah, sehingga dibutuhkan banyak masukan konstruktif dari seluruh elemen masyarakat. “Oleh karena itu, seluruh saran yang masuk akan diolah oleh Tim Perumus yang dikoordinasikan Bappeda, dan pada November 2023, akan diekspos bersama dengan hasil evaluasi RPJPD 2005-2025 dalam Forum Konsultasi Publik Rancangan Awal RPJPD Kabupaten Pringsewu 2025-2045,” jelasnya.
Sementara itu, Sekjen Kemendikbud Ristek RI Ir.Suharti, M.A., Ph.D. yang menjadi salah satu pembicara mengatakan Indonesia tidak akan maju kalau Sumberd​aya Manusianya tidak diperbaiki. Dikatakan, ada beberapa pilar di bidang SDM, yakni terkait percepatan penyediaan layanan pendidikan yang merata, yang tidak hanya sebatas memeratakan layanan pendidikannya saja tetapi juga merata secara kualitas. “Jadi tidak akan mungkin SDM menjadi unggul kalau kualitas pendidikannya tidak optimal,” katanya.
Selanjutnya, yang tidak kalah penting adalah terkait dengan peningkatan peran kebudayaan di dalam pembangunan. “Kebudayaan sepertinya sepele, tetapi kebudayaan itu mempunyai potensi yang luar biasa, tidak hanya untuk perlindungannya saja, atau untuk mengembangkan apa yang ada, tetapi juga memanfaatkan kebudayaan untuk kita gunakan di dalam peningkatan kesejahteraan rakyat Indonesia,” ujarnya.
Salah satu super power di bidang pendidikan, lanjut Suharti, bukan saja tentang teknologi. “Tetapi kita juga super power di bidang kebudayaan. Kita bayangkan saja bagaimana kebudayaan di Pringsewu yang begitu anggunnya, yang bisa kita manfaatkan di dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia ke depan,” tandasnya.(*) (Anhar)