Jejamo.com – PT PLN (Persero) menyatakan kapal pembangkit listrik seperti yang disewa dari Turki dapat menjadi solusi kekurangan daya listrik di kepulauan terdepan Indonesia. Alasannya, Kapal listrik tersebut mampu menjangkau daerah yang jauh dan medan yang sulit jika ditempuh dengan jalan darat.
Direktur PLN Bisnis Regional Sumatera Amir Rosidin menjelaskan, PLN selama ini telah berupaya melaksanakan program pemerintah guna mengalirkan listrik ke wilayah terdepan yang kebanyakan adalah kepulauan yang sulit dijangkau.
Namun kesulitan utama dari program tersebut adalah sulitnya mengakses medan berat yang butuh waktu lama untuk menjangkaunya.
“Kita punya program melistriki pulau terdepan kemarin bawa peralatan ke lokasi, butuh semingguan,” ujar Amir di Gedung Dewan Pers Jakarta, Minggu, 17/1/2016. Seperti dikutip Liputan6.com
Menurut Amir, pembangkit listrik terapung bisa menjadi solusi mengaliri listrik di wilayah terdepan yang sebagian besar adalah kepulauan. Alat ini lebih bisa menyesuaikan dengan kondisi wilayah yang belum teralirkan listrik.
Soal pembangkit yang digunakan, Amir mengatakan jenisnya dapat disesuaikan dengan kebutuhan, sehingga tidak memerlukan kapal berkapasitas besar.‎ Fasilitas ini dikatakan sangat membantu PLN melistriki daerah terpencil.
“Akan sangat membantu jika kita bisa menyiapkan pembangkit terapung dengan kekuatan antara 1 MW hingga5 MW,” ujar Amir.
Sebelumnya, PLN telah mengunakan kapal Pembangkit Listrik (Marine Vessel Power Plant/MVPP) Karadeniz Powership Zeynep Sultan‎ yang disewa dari Turki. Kapal listrik itu memiliki kapasitas 2X60 Mega Watt (MW).
Kapal ini akan digunakan untuk menyuplai listrik ke sistem kelistrikan Sulawesi Utara dan Gorontalo dengan masa kontrak kerja 5 tahun.(*)
Liputan6.com