Jejamo.com, Kota Metro – Penyerahan mobil dinas operasional dari Pemkot Metro kepada MUI menyisakan kekecewaan bagi PMI. Pasalnya, randis tersebut sebelumnya dipinjam pakai oleh PMI dengan waktu peminjaman 5 tahun.
Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Metro, Yahya Wilis, mengaku kaget ketika pada 22 Juni 2021 menerima surat dari Pemkot Metro berisi permintaan penarikan randis. Padahal dalam perpanjangan kontrak pada 11 Desember 2019 yang ditandatangani Erla Adrianti selaku Kepala Dinas Kesehatan Kota Metro, waktu pinjam pakai 5 tahun.
“Kendaraan itu mulai dipinjamkan pada 23 Januari 2018, yang ditandatangani oleh Sekda waktu itu dan saya masih pelaksana harian PMI. Setelah jangka waktu pinjam pakai habis, kami perpanjang. Nah, di kontrak 11 Desember 2019 itu masa waktu pakai 5 tahun. Baru pakai satu setengah tahun sudah ditarik dan diserahkan ke MUI,” paparnya saat diwawancarai di kantor PMI Metro, Kamis, 24/6/2021.
Meski demikian, pihaknya mau tak mau menyerahkan randis tersebut meski PMI masih sangat membutuhkan kendaraan operasional.
“PMI itu kerjanya untuk kemanusiaan, terutama mengenai donor darah, sangat berguna buat kemanusiaan. Lainnya seperti ada bencana dan pelatihan-pelatihan. Kami selalu melaksanakan pelatihan Palang Merah Remaja yang ada di sekolah-sekolah di Metro. Dan tim kami juga yang ada di Metro ini sebagai pelatih untuk Provinsi Lampung. Bisa melatih ke mana-mana, ke Way Kanan, Kalianda, itu berangkatnya pake randis tersebut,” ungkapnya.
Kekecewaan bertambah ketika diketahui randis PMI ternyata bukan diperuntukkan bagi kepentingan Pemkot Metro, melainkan diberikan kepada MUI.
“Rela kami serahkan ke pemkot. Kami ikhlas, tapi untuk pemkot, bukan ke lembaga lain. Itu yang buat kami kecewa,” lanjut Yahya.
Yahya berharap Pemkot Metro tidak hanya bicara soal sinergitas, tapi ia menuntut kerja nyatanya.
“Katanya, kerja sama-kerja sama, yang begini ini harusnya kerja sama bagaimana baiknya. Artinya, tolong untuk kemajuan Kota Metro itu adalah tergantung pada masyarakat, perangkat, dan kita semua yang ada di Kota Metro. Tak bisa sebuah kota maju karena satu dua orang. Dan jangan karena ini, nanti bilangnya, kita kasih lagi nanti PMI,” tegas Yahya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Metro Bangkit Haryo Utomo menegaskan kendaraan dinas dan kantor sekretariat yang diberikan Pemkot Metro kepada MUI tak ada kaitanya dengan janji politik dalam Pilkada Metro 2020 lalu.
“Yang jelas itu tak ada kaitannya dengan politik, ini murni untuk operasional MUI yang selama ini kurang fasilitasnya,” kata Bangkit saat dikonfirmasi di halaman kantor Wali Kota Metro.
Jawaban Bangkit tersebut mengklarifikasi pertanyaan wartawan terkait posisi Ketua PMI Metro Yahya Wilis yang di Pilkada 2020 lalu mendukung calon wali kota Anna Morinda. Sementara, Buya Zakaria selaku Ketua MUI Metro mendukung Wahdi Siradjuddin.
Bangkit menjelaskan, latar belakang diberikannya fasilitas tersebut lantaran selama ini MUI belum pernah mendapatkan kendaraan operasional.
“Kendaraan kemarin sudah secara resmi diserahkan Pak Wali dan sifatnya adalah pinjam pakai. Kalau pinjam pakai itu artinya operasional kendaraan menjadi tanggung jawab yang diberikan pinjaman,” lanjutnya.
Untuk sekretariat, lanjut Bangkit, selama ini MUI belum ada tempat untuk menjalankan kegiatannya.
“Kemudian kami juga menyiapkan ruangan di Wisma Haji untuk MUI, karena MUI sangat penting sekali untuk Kota Metro. Jadi sebagai bantuan dari pemerintah, sebagai sarana prasarana harus kita siapkan,” ujarnya.
Untuk durasi pinjamannya, tergantung masa kepengurusan MUI yang sedang menjabat sekarang.
“Untuk PMI, nanti kita tata lagi kalau sudah ada kepengurusan yang baru. Kalau memang memerlukan, nanti kita alokasikan lagi ke sana mobil-mobil yang ada di Kota Metro. Semuanya penting, tapi ini mobilitasnya MUI lebih tinggi, seperti ke kecamatan ke kelurahan,” tandasnya.
Penjelasan serupa juga dikatakan Wakil Wali Kota Metro Qomaru Zaman. Di mana fasilitas yang diberikan kepada MUI bukan karena janji politik, melainkan karena MUI selama ini belum pernah difasilitasi pemerintah.
“Terkait randis yang diserahkan MUI kemarin, itu bentuk penataan aset. Saya yakin randis itu lebih berdayaguna jika digunakan MUI, itu saja,” singkatnya.
Ia mengatakan, tak ada masalah antara Pemkot Metro dan PMI.(*)[Abid Bisara]