Jejamo.com, Bandar Lampung– Tim Khusus Antibandit (Tekab) Polda Lampung, bersama Polres Lampung Selatan, berhasil meringkus tersangka pembunuh terhadap korban Khairudin alias Eeng (43) pemilik salon, yang ditemukan tewas tanpa busana di Sungai Dusun Trikora, Desa Rejomulyo, Kecamatan Jatiagung, Kabupaten Lampung Selatan dekat area perkebunan karet PTPN 7, pada Selasa 6/6/2017 lalu.
Tersangka pembunuhan ialah Darwan Mayanto (33), buruh bangunan, warga Desa Sukanegara, Kecamatan Tanjung Bintang, Kabupaten Lampung Selatan, dari pelaku petugas mengamankan barang bukti berupa satu unit sepeda motor Honda Beat BE 4210 BI berwarna hitam dan satu unit handphone milik korban.
Direktur Kriminal Umum Polda Lampung Heri Sumarji menjelaskan, tersangka berhasil ditangkap di tempat persembunyiannya di rumah nenek istrinya di Desa Jatimulyo, Kabupaten Lampung Selatan.
“Tersangka kami tangkap dari hasil olah TKP dan pengembangan serta melacak dari handphone milik korban, disitu kami menemukan percakapan antara tersangka dan korban yang berisi awal mula mereka berdua bertemu,” ujarnya kepada Jejamo.com, di Mapolda Lampung, Jumat, 23/6/2017.
Heri menuturkan, dari hasil keterangan tersangka awal mula bertemu di salon tempat korban, lalu korban mengajak tersangka untuk berhubungan intim. Dan korban juga berjanji akan memberikan imbalan berupa uang sebesar Rp. 300 ribu.“Tersangka mengaku merasa sakit saat korban menyodominya, Ia kemudian membenturkan kepala korban ke dipan lalu mencekik korban. Kejadian itu terjadi di tempat salon korban,” terangnya.
Sementara itu, tersangka Darwan mengaku, membunuh korban karena dirinya kesal karena merasa sakit saat disodomi korban. “Saya benturkan kepala dia (korban) ke dipan, terus cekik lehernya pakai kain hingga dia tewas, itu kejadian pada malam hari sekitar pukul 02.30 WIB, ,” kata dia.
Mengetahui Eeng tewas, tersangka mengaku, kemudian membuang mayat korban ke Sungai Dusun Trikora, Desa Rejomulyo, Kecamatan Jatiagung.
Saya bawa mayatnya keluar dari salon pakai motor dia. Saya taruh di bagian depan dan saya buang ke sungai. Tapi, sebelumnya korban saya telanjangi dulu agar mudah tenggelam. Terus kendaraan dan ponselnya saya bawa kabur,” terangnya.
Tersangka menceritakan, dirinya mengenal korban tidak lama, baru sekitar dua minggu lalu. Saat itu, ia mengantarkan anaknya mencukur rambut di salon milik korban. Kemudian, korban meminta nomor handphonenya.
“Dia mengajak bersetubuh dengan imbalan uang Rp300 ribu. Karena, saya butuh terus saya ambil tawarannya itu. Tapi, sebelumnya saya nggak mau digituin karena lapar jadi saya makan dulu, terus dia bayar saya. Pas digituin bagian anus saya merasa sakit di situlah saya bunuh dia,” ungkapnya.
Dirinya juga mengaku menyesal atas perbuatannya. Namun, dirinya terpaksa menerima tawaran korban karena kebutuhan untuk anaknya.”Karena enggak ada uang buat beli susu anak, jadi saya mau aja. Sebenarnya saya nyesel. Saya juga enggak berusaha kabur, selama kejadian itu saya diam aja di rumah karena pasti nanti ketangkep juga,” pungkasnya.(*)
Laporan Andi Apriyadi, Wartawan Jejamo.com.