Jejamo.com, Bandar Lampung – Polresta Bandar Lampung akan menertibkan travel gelap yang beroperasi selama arus mudik dan balik Ledaran tahun ini.
Travel gelap ini bisa memicu potensi konflik antarsopir dalam mencari penumpang di Terminal Rajabasa. “Dari Polresta kami masih memantaunya,” Kapolresta Bandar Lampung Kombes Hari Nugroho saat diwawancarai jejamo.com di Terminal Rajabasa, Sabtu, 2/7/2016.
Menurutnya, Polresta Bandar Lampung fokus pada pengamanan angkutan Lebaran.
“Ada peningkatan sekitar 5 persen dibanding tahun kemarin. Cukup banyak yang harus kami antisipasi,” ucapnya.
Ia menjelaskan, mengacu tahun lalu, puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada H-1 sampai H-3.
“Sekarang kami sudah melihat peningkatan jumlah penumpang maupun bus. Tetapi puncaknya akan terjadi pada H-3 sebelum Lebaran,” ujarnya.
Ia mengimbau sopir bus beristirahat cukup saat akan mengemudikan kendaraan. Sebaiknya para sopir yang sedang mengantuk dapat beristirahat dengan menepikan kendaraan.
“Lebih baik kita terhambat sebentar daripada nantinya ada apa-apa di jalan,” imbaunya.
Ia berharap, sopir angkutan lebaran agar tidak menggunakan narkoba.
“Jangan sampai karena kesalahan sopir, penumpang yang akan mudik Lebaran menjadi korban,” pungkasnya.(*)
Laporan Arif wiryatama, Wartawan Jejamo.com