Jejamo.com – Takut diamuk masa, aktivitas pondok pesantren di Jagalan, Banguntapan, Bantul, DIY yang seluruh santrinya waria dibubarkan.
Kapolsek Banguntapan, Kompol Suharno menuturkan, penutupan aktivitas ponpes itu dilakukan sendiri oleh pengelola. Pihaknya hanya sebagai penengah saat terjadi pertemuan antara pengelola, ormas dan pemerintah setempat.
Pihak kecamatan sudah mempertemukan antara pengelola pondok dengan pihak lain, seperti ormas dan masyarakat yang menolak keberadaan pondok. Hasilnya, pihak pondok pesantres menutup aktivitasnya.
Dilansir Sindonews.com, pondok pesantren waria ini memang tak memiliki izin. Selain itu, keberadaan pondok juga tidak sesuai dengan peruntukan, karena diisi khusus oleh waria.
Terkakt adanya pesta Miras, pengelola pondok Sinta Ratri mengaku memang ada waria yang datang ke pondok dan melakukan pesta miras.
Namun, dia datang dari luar dan membawa sendiri miras untuk dikonsumsi. “Itu diakui pengelola pondok, pernah ada pesta miras,” pungkasnya.(*)