Kamis, November 7, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Ponpes Fariduddin Al-Hidayah Wonosobo Tanggamus Gelar Peringatan Isra Mikraj

Peringatan Isra Mikraj di Ponpes Fariduddin Al-Hidayah mengundang beberapa tokoh seperti KH Rois RS. | Zairi/Jejamo.com

Jejamo.com, Tanggamus – Dalam rangka memperingati Isra Mikraj Nabi Muhammad shalallaahu alaihi wassalaam, Pondok Pesantren Fariduddin Al-Hidayah Pekon Kunyayan, Kecamatan Wonosobo, Kabupaten Tanggamus mengelar selawat dan doa bersama.

Hadir dalam acara tersebut KH. Rois RS, Ustaz Imas Masruroh Pengasuh Ponpes Fariduddin Al-Hidayah, Ustazzh Istoqomah, Ustaz Jamar, Ustaz Hendra dan Ustaz M. Syayuti, serta tokoh adat dan tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan aparatur pemerintah setempat.

Kepala Pekon Kunyayan, Rusman, dalam sambutannya mengatakan, Isra Mikraj memiliki arti penting dalam kehidupan orang-orang beriman, sebagai peristiwa ajaib dan sebagai tanda kebesaran dan keagungan Allah subhanahu wa ta’ala.

Banyak hikmah yang dipetik dari peristiwa Isra Mikraj yang merupakan peristiwa yang luar biasa yang pernah dilakukan Nabi Nabi Muhammad shalallaahu alaihi wassalaam dalam perjalan dakwahnya.

“Salah satu hikmah yang bisa kita petik ialah salat 5 waktu. Allah meminta rasul naik ke Sidratulmuntaha demi menjemput perintah salat lima waktu, dari peristiwa itu kita bisa memahami bahwa ibadah salat 5 waktu itu sangat penting bagi ummatnya,” jelasnya kepada Jejamo.com, Kamis, 3/3/2022.

Rusman menambahkan, di penghujung bulan Rajab tahun 1443 H ini tantangan hidup semakin berat, terlebih sebentar lagi kita akan masuk pada bulan suci Ramadan di tengah pandemi Covid-19 yang sedang melanda. Belakangan minyak goreng langka serta naiknya harga kebutuhan pokok lainnya.

Dirinya berharap masyarakat tetap semangat dan tidak menyerah dengan keadaan, selalu berdoa semoga semuanya bisa berlalu.

sementara, KH Rois RS menekankan kepada jemaah yang hadir agar selalu menjaga iman dan Islam serta meningkatkan ibadah serta tidak meninggalkan salat 5 waktu.

Menurutnya, ada 4 hikmah yang bisa dipetik dari Isra Mikraj yaitu, tingginya derajat kehambaan, pembekalan dakwah yang tangguh, menyampaikan kebenaran meski itu pahit, dan syariat Nabi Muhammad shalallaahu alaihi wassalaam menghapus syriat nabi-nabi terdahulu. “Semoga kita menjadi hamba yang taat kepada Alloh,” ujarnya.(*)[Zairi]

Populer Minggu Ini