Jejamo.com, Tulangbawang – Pengguna Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) perlintasan Kabupaten Tulangbawang yang berbatasan dengan Kabupaten Lampung Tengah di Provinsi Lampung, mengeluhkan pemalakan yang dilakukan preman setempat. Mereka memalak sopir truk, bus, dan lainnya di Jembatan Way Pengubuan yang rusak.
Saat pengendara melintas, ratusan preman sudah berkumpul dan meminta uang. Hal itu membuat pengemudi resah dan takut.Sopir menduga, jalan rusak menjadi pemicu aksi preman untuk menindas sopir. Celakanya, sejumlah ruas jalan yang rusak di Jalinsum, tak kunjung dibenahi pemerintah setempat.
Sejumlah sopir mengungkapkan, preman melakukan pungli dengan tagihan yang bervariasi. Siang hari, setiap pengendara dimintai uang sekira Rp150 ribu. Sedangkan pada malam, mereka dipaksa menyerahkan uang Rp500 ribu, bahkan sampai Rp1 juta.
Padahal, jalan negara itu dikhususkan untuk lalu-lintas kendaraan masyarakat umum yang selalu padat. “Sebetulnya kami keberatan membayar pungutan itu. Namun terpaksa harus memberikannya. Daripada dirampok lebih baik begitu,” kata seorang sopir truk, Badrun, seperti dilansir jejamo.com dari Okezone, Senin, 31/8/2015.
Keluhan serupa disampaikan Sarto (35). Ia kerap mengendarai truk dari Jakarta menuju Palembang melewati Kabupaten Tulangbawang. Menurut dia, begitu sampai pada jalan yang rusak, ada puluhan orang menyetop kendaraannya dan pura-pura mengatur lalu-lintas di sekitar Jembatan Way Pengubuan.
Mereka kemudian minta bayaran. Bila dibayar dengan uang recehan, mereka marah-marah serta mengancam pengguna kendaraan yang melewati jembatan itu.
“Kami mengharapkan kepada aparat keamanan, Pemprov Lampung dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dapat segera memperbaiki Jalan Lintas Sumatera yang rusak maupun jembatan yang putus tersebut, agar pengguna jalan terhindar dari ancaman menjadi korban tindak kriminal,” ucapnya.(*)