Jejamo.com – Sebuah pengakuan mengejutkan datang dati Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, ia mengklaim pernah membunuh terduga pelaku kejahatan saat masih menjabat wali kota di sebuah kota di selatan negara ini untuk dijadikan contoh kepada polisi.
Presiden Duterte mengatakan hal itu dalam pidato pada Senin malam lalu kepada pengusaha ketika membahas kampanye anti narkoba. Setidaknya 5.000 orang terduga pengedar dan mafia narkoba tewas sejak ia menjadi presiden pada 30 Juni lalu.
“Di Davao saya biasanya melakukannya sendiri. Hanya untuk menunjukkan kepada polisi jika saya bisa melakukannya mengapa tidak mereka,” kata Duterte dalam pidatonya di istana presiden.
“Dan saya akan berpatroli di sekitar Davao dengan motor besar, seolah-olah sengaja mencari masalah. Saya memang benar-benar menginginkan konfrontasi sehingga saya bisa membunuh.”
Duterte turut menjawab kritik kelompok hak asasi manusia dan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, tentang taktik anti-kejahatan kejinya, sambil bersumpah untuk melanjutkan tindakan keras itu.
“Jika mereka mengatakan saya takut untuk menghentikan kampanye itu karena kelompok hak asasi manusia dan seorang pria, termasuk Obama, maaf, saya tidak akan melakukannya,” kata Duterte, seperti dilansir Guardian, Rabu, 14/12/2016.(*)
Tempo.co