Jejamo.com, Jakarta – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengatakan Indonesia harus segera mengejar ketertinggalan infrastruktur dari negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia.
Menurut Jokowi ketertinggalan di bidang infrastruktur itu membuat barang di Indonesia menjadi lebih mahal dibanding dua negara tersebut.
“Ini basic sekali, ini pondasi. Kalau (pembangunan infrastruktur) ini tidak dipercepat, ya kita akan ditinggal oleh kompetisi itu. Kalau ini tidak dikerjakan siang-malam, ya kita akan ditinggal oleh persaingan itu,” ujarnya seperti dikutip dari laman Setkab, Jakarta, Jumat (25/3/2016).
Jokowi sudah memerintahkan Menteri PUPR dan Menteri Perhubungan yang banyak berhubungan dengan infrastruktur untuk mengejar ketertinggalan. “Kejar sudah, kerja jangan satu shift, kerja tiga shift,” katanya.
Mantan Gubernur DKI ini juga menegaskan, akan melakukan pengecekan setiap proyek besar infrastruktur. “Tadi di Bandara mana tadi, di Pontianak saya cek juga ada pembangunan terminal baru. Saya cek mendadak di Tol Sumatera juga, saya cek. Saya senangnya cek langsung,” tuturnya.
Selain controlling yang bagus, pengecekan proyek tersebut juga akan memberikan semangat, kualitas baik, serta kecepatan selesainya cepat. “Karena kalau saya cek enam kali, menterinya pasti 12 kali. Kalau menterinya 12 kali, dirjen-nya pasti 24 kali, pasti itu. Mesti seperti itu. Juga controlling-nya akan bagus, kualitasnya akan baik. Yang bekerja juga merasa diawasi, merasa dikejar untuk cepat selesai,” pungkas Jokowi.(*)