Kamis, November 7, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Presiden Serukan Boikot, Diam-diam Para Wartawan Senior Indonesia Temui PM Israel

Pertemuan wartawan Senior Indonesia dan PM Israel Benyamin Netanyahu | ist
Pertemuan wartawan Senior Indonesia dan PM Israel Benyamin Netanyahu | ist

Jejamo.com, Tel Aviv – Sejumlah wartawan senior dari sejumlah media massa ternama di Indonesia melakukan kunjungan ke Israel. Mereka juga bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu.

Pertemuan itu merupakan kegiatan inisiatif dari Kementerian Luar Negeri Israel. Informasi tersebut dirilis Kementerian Luar Negeri Israel, Senin waktu setempat melalui situs resmi. Tidak disebutkan nama-nama wartawan senior dan media mereka bekerja.

Situs Kemenlu Israel juga memuat pernyataan Benyamin Netannyahu bahwa pertemuan tersebut merupakan jembatan untuk menjalin hubungan resmi antara Indonesia dan Israel.

Pertemuan delegasi wartawan senior Indonesia dan PM Israel itu mendapat kecamatan keras dari para Anggota DPR RI. Ketua Komisi I DPR RI, Mahfudz Siddiq. Menurutnya pertemuan itu sangat bertentangan sikap Indonesia yang sejak awal menentang penjajahan Israel di Palestina.

Pasalnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam sidang KTT Luar Biasa OKI menyerukan boikot setiap kebijakan dari Israel. Hal itu harusnya dijadikan dasar bagi seluruh elemen masyarakat, termasuk wartawan untuk bersikap.

“Nampaknya Israel dan PM Netanjahu risih dengan sikap Presiden Jokowi dan pemerintah Indonesia. Makanya mereka berusaha mencari jalur loby yang mereka pikir akan efektif melalui wartawan-wartawan senior terebut,” ungkap Mahfudz seperti dilansir jejamo.com dari Okezone, Selasa, 29/3/2016.

Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menduga, wartawan senior itu oleh Israel diharapkan bisa jadi jalan alternatif untuk mendekati Indonesia.

“Saya juga tidak mengerti bagaimana caranya mereka bisa masuk ke Israel sementara dua Menlu Indonesia yaitu, Marty Natalegawa dan Retno LP Marsudi ditolak Israel ketika hendak masuk ke Palestina oleh Israel. Mungkin karena menggunakan paspor hijau biasa, mereka masuk lewat Eropa dan baru ke Israel,” duganya.(*)

Populer Minggu Ini