Jejamo.com – Lamont Richmond, pria yang terlibat baku pukul dengan Justin Bieber pada pekan lalu, mengaku ingin bertemu langsung dengan Bieber untuk membahas kelanjutan masalah mereka.
Situs web TMZ menerima surat dari Lamont yang kemudian disampaikan kepada pihak Bieber. Dalam surat tersebut, Lamont mengaku ingin duduk bersama dan akan bertanggung jawab atas perkelahian itu. “Pertemuan itu akan membantu dalam pencarian solusi,” tulis Lamont dalam pernyataanya.
Namun surat tersebut justru menekankan andai pihak Bieber tidak merespons, maka hukum yang akan berbicara. Diberitakan TMZ sebelumnya, Lamont mengaku mendapat ancaman pembunuhan dari para Beliebers (penggemar Bieber), dia juga kehilangan pekerjaan setelah adu jotos itu.
Bieber dan Lamont berkelahi di pada Jumat, 10/6/2016). Perkelahian terjadi setelah pria bertubuh besar tersebut dihasut dengan kata-kata kasar oleh sang pelantun “Sorry”.
Lamont dan dua teman wanitanya berharap bisa bertemu dengan Bieber walau sebentar saja. Kepada Bieber, Lamont berujar bahwa kedua temannya tersebut ingin berfoto bersama dan meminta tanda tangan.
Sayang, Bieber justru membentak dan berkata kasar. “No autographs tonight, motherf*****,” seperti ditulis TMZ.
Lamont mengatakan bahwa Justin pada malam itu berbau alkohol. Dia malah menantang Lamont untuk berkelahi dengan mendorong bahunya sebelum melayangkan pukulan. Bagi Lamont, ini sudah keterlaluan.
Dalam video yang ditampilkan TMZ, Lamont sempat menahan Bieber. Dia berujar bahwa jika serius ingin melawan, maka ia akan dengan mudah membunuh Bieber.(*)
Kompas.com