Jejamo.com, Kota Metro – Trader Peduli Indonesia (TPI) membuka wadah untuk masyarakat belajar trading forex. TPI sendiri saat ini mendirikan Trader Cafe di Jalan Pattimura, Kelurahan Banjar Sari, Kecamatan Metro Utara, Kota Metro.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) TPI Dicky Kusuma Wardhana mengatakan, Kota Metro saat ini tidak baik-baik saja. Hal itu bisa dilihat dari banyaknya pengguna gadget yang tidak bijak.
“Trader Cafe dibuat untuk membuka peluang bagi warga Metro yang sekarang misal main judi, maka di trader ini, ada alternatif yang halal dan kami akan fasilitasi bekal ilmunya. Ngapain main slot, main togel dan judi lainnya yang haram, karena di sini jelas halal,” kata Dicky Kusuma usai grand opening Trader Cafe, Sabtu, 6/11/2021.
Dicky menjelaskan, legalitas halal tersebut terdapat pada Peraturan MUI Nomor 28 tahun 2002. Ia juga mengapresiasi Pemkot Metro atas dukungan yang diberikan kepada TPI.
“Ya, kami cukup apresiasi karena pemkot mengakui TPI dan mendukung kegiatan yang kami adakan. Karena kami juga ada kegiatan tiap hari untuk memberi makan bagi yang membutuhkan 100 kotak sehari,” ujarnya.
Dicky mengaku siap menjadi garda terdepan mendukung pemerintah, dengan catatan hal tersebut baik untuk masyarakat. “Tapi kalau tidak baik, kami juga counter ya. Kami akan di depan,” tegasnya.
Untuk jadwal seminar terkait trading forex akan dilaksanakan pada setiap malam Selasa dan malam Kamis di Trader Cafe. Seminar tersebut merupakan kegiatan rutin dan gratis.
“Itu kami adakan rutin dan gratis tanpa biaya apa pun. Siapkan mental kita akan belajar bersama. Tak ada masa tenggangnya. Artinya dilakukan berkelanjutan rutin. Karena ilmu trading forex itu enggak sedikit. Kita membaca analisa, fundamental perkembangan dunia seperti apa,” pungkas Dicky.
Di esempatan sama, Wali Kota Metro Wahdi Siradjuddin mendukung adanya program yang dilakukan oleh TPI tersebut.
“Pemerintah sangat mendukung. Sangat mendukung tentunya. Kegiatannya sudah kita lihat ya. Salah satunya yang kita lihat kegiatan trader itu adalah penyemprotan disinfektan kemudian ada kegiatan-kegiatan untuk meningkatkan ekonomi tentunya,” ujar Wahdi.
Ia berharap dengan adanya Trader Cafe, masyarakat dapat berkumpul di situ dan menjadikan tempat tersebut untuk hal yang produktif.
“Kita bisa bercerita di sini, tukar pendapat. Jadi kita ingin Metro itu begitu. Perbedaan apa pun kita bicarakan bersama untuk menyelesaikannya,” lanjutnya.
Adapun dukungan dari Pemkot sendiri berupa apresiasi dan ingin melihat progres TPI ke depan.
“Untuk trader lebih ditingkatkan lagi nilai-nilai sosialnya. Itu yang paling penting. Tadi juga Ketua TPI bilang semakin kita memiliki nilai sosial rezeki itu semakin lapang. Ya kumpul di sini efektif juga tempatnya, karena di pinggir jalan. Kita jaga Kota Metro ya,” ajaknya.(*)[Abid Bisara]