Jejamo.com, Pringsewu – Ada pemandangan berbeda jika kita melintas di beberapa titik jalan protokol Pringsewu. Pringsewu terlihat seolah ‘kebanjiran’ durian. Di pinggiran jalan tampak para pedagang durian berjajar menjajakan dagangannya.
Kiki, pedagang yang berjualan di Kompleks Tugu Bambu Pringsewu mengatakan, durian yang dijual didapatnya dari Kotaagung,”Di Kotaagung memang sedang panen durian. Sudah hampir 1 bulan,” katanya.
Banyaknya pedagang dari Kotaagung ini disebabkan minat pembeli di Pringsewu yang terbilang tinggi. “Lebih cepat habis terjual di sini (Pringsewu). Mungkin karena tidak ada pohon durian di sini (Pringsewu),” ujarnya lagi.
Kiki mengaku, ia meraup keuntungan yang cukup besar dari berdagang durian. Setiap harinya, ia sanggup menjual 20 gandeng durian, dengan omset sekitar 200-300ribu per hari.
Kiki juga menyebutkan, ada beberapa variasi harga yang ditawarkannya. Durian berukuran kecil dijual 25ribu per gandeng, yang berukuran sedang 50ribu per 3 buah, dan yang berukuran besar 50ribu per gandengnya.
“Ini durian asli, langsung jatuh dari pohon. Jadi, bisa dijamin rasanya,” imbuhnya.
Pantauan jejamo.com, penjual durian menyebar di beberapa titik, di antaranya Jalan Ahmad Yani dan Jalan KH Gholib. Namun, paling banyak pedagang menggelar dagangannya di sepanjang Jalan Sudirman, yaitu di Kompleks Pendopo dan Tugu Bambu.(*)
Laporan Nur Kholik, Wartawan Jejamo.com