Jejamo.com, Bandar Lampung – Kebanyakan mahasiswa yang indekos dekat kampus IAIN Raden Intan lebih suka membeli makanan ketimbang memasak sendiri. Termasuk juga kudapan alias snack.
Risma dan Lutfi, dua mahasiswa Fakultas Tarbiah Jurusan Pendidikan Bahasa Inggis IAIN Raden Intan Lampung melihat peluang pasar ini. Keduanya lalu sepakat membuat usaha berjualan seblak seuhah di sekitaran indekos mereka.
Ide ini muncul, kata dia, saat dirinya dan teman tidak punya uang, tapi ingin menghemat, menambah uang jajan, dan bisa menghasilkan uang sendiri walaupun sedikit.
“Kami pikir, seblak adalah makanan yang jarang ada sehingga kami membuka usaha kecil-kecilan ini. Usaha ini kami lakoni baru sekitar satu minggu yang lalu,” ujar Risma, diamini Lutfi, kepada jejamo.com, beberapa waktu lalu.
Bahan-bahan untuk membuat seblak seuhah ini adalah kerupuk, dikombinasikan dengan bahan-bahan lainnya, seperti, ceker, sosis, tahu, dan telur.
Cara membuat seblak seuhah ini, mula-mula bawang, cabai, dan kencur diulek hingga halus. Kemudian bahan tadi ditumis.
Biasanya mereka hanya menerima pesanan sekitar pukul 16.00 WIB atau ketika malam hari pembeli bisa datang ke indekos untuk mengambil pesanan seblak seuhah.
Untuk saat ini, kedua mahasiswi tersebut hanya menyediakan satu jenis seblak. Kemungkinan ada variasi seblak jika kuliah renggang.
Risma dan Lutfi membanderol satu porsi seblak seuhah ini Rp8.000. Setidaknya, menurut mereka, ada tambahan yang jajan dan bisa sedikit menabung.(*)
Laporan Ade Irma Apriyani, Kontributor Jejamo.com
