Jejamo.com – PT Penataran Angkatan Laut (PAL) Indonesia berhasil menyelesaikan dua buah kapal perang yang menjadi pesanan Kementerian Pertahanan Filipina. Dua kapal itu berjenis Perusak Kawal Rudal (PKR)-1 dan Kapal Perang Strategic Sealift Vessel (SSV)-1.
Peluncuran kedua kapal ini menjadi titik tonggak pertama kalinya Indonesia mengekspor kapal perang. Proyek konstruksi kedua kapal tersebut dimenangkan PT PAL melalui tender internasional.
“Untuk keseluruhan konstruksi SSV-1 dilakukan di PT PAL,” kata Direktur Utama PT PAL Indonesia M. Firmansyah di Tanjung Perak Surabaya, Senin, 18/1/ 2016. Seperti dikutip Tempo.co.
PKR-1 merupakan kapal perang canggih kelas Frigate hasil kerja sama PT PAL dengan galangan kapal Belanda, Damen Schelde Naval Shipbuilding (DSNS). Kerja sama ini dijalin dengan mekanisme transfer of technology (TOT).
Sementara kapal SSV-1 berada di kelas Lloyd Register merupakan murni buatan PT PAL sendiri. “Untuk kapal SSV menjadi kapal perang perdana yang diekspor Indonesia dan merupakan pengakuan negara lain terhadap kecanggihan kapal ini,” ujar Firmansyah.
Kapal PKR-1 akan melalui proses penyempurnaan lagi sebelum diserahterimakan kepada Kementerian Pertahanan RI pada Januari 2017. Sedangkan Kapal SSV juga akan menjalani penyempurnaan sebelum diserahkan kepada Kementerian Pertahanan Filipina pada Mei 2016.
Tender kerja kapal negara Filipina itu bernilai total US$ 90 juta. Selain peluncuran kapal PKR-1 dan SV-1, dilakukan peletakan lunas pesanan tahap kedua kapal SSV-2 serta penamaan kapal SSV-1 menjadi TARLAC.
TARLAC merupakan nama provinsi kelahiran Presiden Filipina saat itu, Benigno Simeon Aquino yang menjadi pemesan kapal saat ia masih memimpin negara Filipina.(*)
Tempo.co