Jejamo.com, Bandar Lampung – Meski usianya sudah 92 tahun, tak membuat Husain Roni, warga Jagabaya II, Way Halim, Bandar Lampung, berpangku tangan. Ia masih semangat berjualan bermacam-macam kalkulator di area PKOR Way Halim.
Dengan Mengenakan sarung berbaju batik motif garis-garis serta mengenakan kopiah di kepalanya, ia menunggui lapak dagangannya.
Dengan suara terbata-bata Husain menceritakan, dirinya sudah hampir lima bulan berjualan kalkulator di area PKOR Way Halim. Namun, sebelumnya ia berjualan di sepanjang jalan Rumah Sakit Umum Abdul Moeloek (RSUAM) Provinsi Lampung.
“Sudah dua tahun saya berjualan kalkulator. Tapi, kalau jualan di Way Halim baru lima bulan, paling lama saya berjualan di dekat rumah sakit Abdul Moeloek,” ujarnya kepada Jejamo.com, saat ditemui di lapak dagangannya, Kamis, 15/6/2017.
Sebelum berjualan kalkulator, Husain, pernah berjualan pakaian dan sepatu bekas. Pekerjaan tersebut dilakukannya selama puluhan tahun.”Tahun 70-an, saya datang ke Lampung berjualan pakaian bekas, saya juga menikah disini tapi sekarang istri sudah meninggal dunia,” ungkapnya.
Ia memulai berjualan kalkulator di area PKOR Way Halim, sejak pukul 14.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB. Ia datang dan pulang berjualan diantarkan anaknya mengendarai sepeda motor.
“Setiap hari kalau mau dagang diantar anak saya, sebenarnya saya nggak mau merepotkan anak. Karena, saya sudah tua jadi minta diantarkan anak. Saya dagang ini kemauan sendiri, anak nggak melarang. Anak ada 7 dan cucung ada 17.” Kata dia.
Dirnya menuturkan, kalkulator yang dijajakannya didapat dengan cara membeli disebuah toko, kemudian barang tersebut dijual kembali dengan harga bervariasi.
“Harganya beda-beda ada yang paling mahal Rp 45 ribu, saya ambil untungnya Rp. 15 – 30 ribu. Sehari paling laku 1-2 kalkulator. Orang sekarang sudah jarang pakai kalkulator karena sudah ada handphone. Tapi setiap hari saya berjualan. Untung cukup untuk makan aja kalau ada lebihnya saya kasih cucu,” paparnya.
Husain menambahkan, meski panas usianya tidak muda lagi di bulan Ramadhan ini dirinya tetap berpuasa. Menurutnya, tidak ada alasan untuk tidak berpuasa hanya faktor usia. “Saya puasa terus, puasa ini wajib di kerjakan karena sebagian umat muslim. Jadi, nggak ada alasan untuk nggak puasa,” tutupnya.(*)
Laporan Andi Apriyadi Wartawan, Jejamo.com.