Jejamo.com, Bandar Lampung – Rahmi Maulida tahun ini lulus dari SMK bidang pariwisata di Bandar Lampung. Beda dengan angkatan lain yang kelulusannya dirayakan, angkatan tahun ini sep-sepi saja. Pandemi covid-19 membuat segalanya berubah.
Persiapan perpisahan dan pesta kelulusan seketika padam. Tidak bisa dilaksanakan. Aturan social distancing membuat tidak bisa membuat acara yang mengumpulkan orang banyak.
Rahmi merasakan betul dampak pandemi covid-19 ini. Ibunya tak bisa berjualan nasi goreng lagi tiap pagi untuk kawan-kawan Rahmi di kelas.
Waktu masih sekolah dan belum ada pandemi, saban hari Rahmi membawa puluhan bungkus nasi goreng. Nasi itu pesanan kawan-kawannya untuk sarapan pagi mereka.
Dari situ Rahmi dan ibunya mendapat uang untuk kebutuhan setiap hari.
Akibat sekolah diliburkan sejak Maret lalu, praktis tak ada pemasukan.
“Buat kami ya lumayan berdampak pandemi kali ini,” kata dia kepada jejamo.com hari ini.
Maka itu, saat menerima tali asih dari PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk ini, Ami, demikian ia biasa disapa, mengucapkan terima kasih dan syukur kepada Allah swt.
“Uangnya nanti dikasih ke Mama saja buat kebutuhan sehari-hari,” ujarnya.
Rahmi kini sedang fokus menata masa depan. Usai lulus tahun ini, dia ingin memantapkan diri bekerja. Tentu yang sesuai dengan dunia pariwisata saat ia sekolah di SMK.
“Semoga pandeminya segera berakhir dan dunia perhotelan hidup lagi. Saya pengen bekerja di dunia perhotelan dan pariwisata,” kata dia. [Widya]