Senin, November 11, 2024

Top Hari Ini

Terkini

PUASA DUAFA: Suwignyo jadi Tukang Becak di Jalan Pemuda Tanjungkarang Sejak 1972

Suwignyo (58) Warga Jagabaya 1, Gang Masjid, Kecamatan Tanjungkarang Timur, Bandar Lampung, sedang mangkal menunggu penumpang | Andi/jejamo.com
Suwignyo (58) Warga Jagabaya 1, Gang Masjid, Kecamatan Tanjungkarang Timur, Bandar Lampung, sedang mangkal menunggu penumpang | Andi/jejamo.com

Jejamo.com, Bandar Lampung– Meski angkutan becak saat ini mulai tersingkir dan tidak banyak digunakan orang untuk sarana angkutan, tak membuat Suwignyo (58) Warga Jagabaya 1, Gang Masjid, Kecamatan Tanjungkarang Timur, Bandar Lampung, meninggalkan pekerjaan sebagai tukang becak.

Di sela-sela istirahatnya, lelaki beranak enam danĀ  bercucu sembilan tersebut terlihat sedang duduk di atas becak yang biasa dia mangkal di Jalan Pemuda, Tanjungkarang Pusat, Bandar Lampung. Meski sudah sore dirinya tetap duduk sambil menunggu penumpang.

Suwignyo, mengatakan, dirinyaĀ  menceritakan, mulai mengais rezeki dengan menjadi tukang becak sudah digeluti sejak tahun 1972 atau saat dirinya masih bujang.

ā€œSaya sudah lama jadi tukang becak, kalau mangkal selalu di sini. Saya nggak khawatir walaupun sekarang banyak ojek , rezeki itu sudah ada yang mengatur,” ujarnya saat ditemui jejamo.com,Ā  Kamis, 8/6/2017.

Sehari-hari,Ā  pendapatannya tidak menentu, paling besar Rp30 ribu-Rp50 ribu. Uang itu tak cukup untuk biaya makan satu keluarga.

ā€œOngkos becak ini nggak menentu, kadang ada penumpang yang kasih Rp 10 ribu dari tempat saya mangkal sampai Chandra Karang, itu juga kadang-kadang masih ditawar. Tapi, tetap saya kerjakan walaupun bayarnya nggak sesuai,” kata dia.

Suwignyo mengatakan, selagi masih diberikan kesempatan, ia akan tetap mencari nafkah bekerja sebagai tukang becak. Yang terpenting baginya dia tidak minta-minta atau meminta belas kasihan orang lain.

“Yang penting saya nggak ngemis atau minta dikasihani orang, saya masih sanggup bekerja apapun selain menjadi tukang becak. Saya juga nggak mau merepotkan anak-anak saya. Kalau istri sudah meninggal sejak lama,” tuturnya.

Ia berterimakasih atas bantuan yang diberikan oleh donatur Jejamo kepada dirinya,”Saya ucapkan terima bantuannya, semoga batuan ini dapat saya gunakan untuk kebutuhan sehari-hari,” pungkasnya.(*)

Laporan Andi Apriyadi, Wartawan Jejamo.com

Populer Minggu Ini