Jejamo.com, Lampung Utara – Puluhan pegawai negeri sipil (PNS) atau yang sekarang dikenal dengan aparatur sipil negara (ASN) dan beberapa pelajar bolos terjaring razia Gerakan Disiplin Nasional (GDN) Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Lampung Utara yang dipimpin Sekretaris Doni, Selasa, 7/2/2016.
Doni mengatakan, GDN ini instruksi Bupati Agung Ilmu Mangkunegara untuk meningkatkan disiplin ASN.
“Selain menjaring pegawai yang berkeliaran, juga menjaring pelajar bolos. Ini kami lakukan berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN dan PP Nomor 53 tahun 2010 Disiplin Pegawai,” ujar Doni usai razia.
Doni memaparkan, razia ini merupakan salah satu tugas pokok dan fungsi Satpol PP. Ia mengimbau seluruh pegawai dan pelajar agar berhati-hati.
Puluhan yang terjaring rata-rata guru. Mereka didata dan diberikan surat tilang.
“Laporan kami tembuskan ke Inspektorat untuk kemudian kami laporkan tertulis kepada Bupati. Inspektorat yang akan memberikan pembinaan. Kalau ditemukan hingga dua-tiga kali, diberikan sanksi tegas,” papar Doni.
Doni menambahkan, seharusnya pegawai saat jam kerja tidak berkeliaran di tempat-tempat perbelanjaan. Jika memang pegawai keluar saat jam belajar atau jam bekerja, harus membawa surat tugas dari atasan.
“Alasan mereka bermacam-macam. Kalau memang ada urusan dinas, tidak berkeliaran di pasar,” kata Doni.
Kabid Penegakan Perda dan GDN Satpol PP Nizar Agung menambahkan, surat tilang yang diberikan itu merupakan tindakan langsung. Untuk pegawai yang mangkal saat jam kerja, akan dilaporkan. Sementara untuk anak-anak sekolah dan ada pasangan mesum, akan dipanggil orangtua dan gurunya.
Satpol PP Lampura merazia Pasar Dekon Kotabumi, Pasar Pagi, Ramayana, warung bakso samping Ramayana, konter HP, dan Islamic Center.(*)
Laporan Lia, Wartawan Jejamo.com
