Jejamo.com, Tanggamus – Puluhan warga Pekon Sidoharjo Kecamatan Kelumbayan Barat, Kabupaten Tanggamus, keracunan makanan di acara pesta pernikahan warga pekon tersebut. Selasa (17/3)
Sampai hari ini 17 warga penderita keracunan tersebut masih dirawat di Puskesmas Kelumbayan Barat, terdiri dari orang dewasa dan anak-anak.
Ketua Tagana Tanggamus Masruhan mengatakan, warga setempat mengelar acara pesta pernikahan anak mereka.
Ada banyak tamu undangan yang hadir termasuk anak-anak.
Usai menyantap hidangan yang disediakan keluarga, banyak tamu yang mengalami pusing, mual, muntah dan diare juga sakit kepala.
“Mereka ditangani oleh bidan setempat, dan dinyatakan keracunan makanan,” jelas Masruhan kepada Jejamo.com via pesan whatsApp Kamis sore.
Kemudian di hari berikutnya, Rabu (18/3) warga penderita dengan gejala yang sama makin bertambah.
Oleh Babinsa bersama warga pekon setempat mengevakuasi korban keracunan ke Puskesmas Kecamatan Kelumbayan Barat, juga poslindes setempat.
“Ada puluhan korban termasuk anak-anak yang dirawat, baik yang dirawat di puskesmas dan puslindes pekon setempat,” jelas Masruhan.
Menurut Masruhan, saat ini petugas kesehatan dibantu Babinsa dan warga setempat masih berjaga-jaga di posko kesehatan untuk mengantisipasi kemungkinan bertambahnya korban.
Via pesan WhatsApp, Sekretaris Dinas Kesehatan Tanggamus, Taman Prasi menjelaskan, benar telah terjadi kejadian keracunan makanan di acara pesta pernikahan di Pekon Sidoharjo Kecamatan Kelumbayan Barat, Selasa (17/3)
“Kejadian keracunan makanan bermula dari warga masyarakat yang menyantap hidangan pada acara pesta pernikahan di kediaman Harjuman dan Jarsiti. Usai menyantap makanan sebagian warga mengalami keluhan sakit perut, mual, muntah dan sebagian sakit kepala deman disertai diare,” jelasnya.
Menurutnya, sebagian warga meminta pertolongan pada bidan desa setempat, dan mendapat pelayanan di Polindes Sukajaya.
Keesokan hari keluhan yang sama bertambah banyak sehingga dilakukan penanganan pengobatan dan perawatan di Puskesmas Kelumbayanan Barat.
“Ada 41 warga penderita yang rawat, 17 dirawat, 4 warga diobservasi, 13 warga dirawat jalan, dan 7 warga sudah dinyatakan sehat dan sudah pulang,” jelas Taman Prasi.
Sementara untuk mengetahui penyebab kejadian keracunan makanan tersebut, tim puskesmas telah melakukan penyelidikan epidemiologi dan pengambilan sampel makanan dan air yang digunakan untuk pengolahan makanan, untuk dilakukan pemeriksaaan di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Provinsi Lampung. [Zairi]