Berita Kota Metro, Lampung, Jejamo.com – Menanggapi keluhan masyarakat Kelurahan Yosorejo, Metro Timur atas tingginya harga beras bulog, Lurah Yosorejo Risfania tidak tahu menahu persoalan tersebut.
“Untuk masalah ini kami tidak tahu-menahu. Kami hanya menerima laporan dan setoran dari setiap RT dengan harga sesuai dari Bulog. Jadi untuk masalah itu, pihak RT yang tahu lebih detailnya,” ungkapnya kepada Jejamo.com, Minggu 15/11/2015.
Risfania menambahkan setiap raskin yang datang dari Bulog langsung dikelola oleh RT. “Jadi, setiap raskin langsung dibagikan ke setiap RT untuk kemudian dibagikan kepada warga,” ujar Risfani.
Diberitakan sebelumnya, pembagian beras untuk masyarakat miskin (raskin) di Kota Metro Lampung diduga masih belum tepat sasaran. Disamping itu warga juga mengeluhkan tingginya harga tebus beras.
“Untuk 15 kilogram beras, saya harus menebus dengan harga Rp30.000. Saya tanya di daerah lain harganya hanya Rp27.000 per-15 kg nya,” ujar warga RT 18/RW 05 Kelurahan Yosorejo Kota Metro, yang enggan disebutkan namanya.
Menurutnya kalaupun harga yang ditetapkan tersebut didasari oleh biaya transportasi untuk pengambilan raskin dari bulog hingga turun ke masyarakat. Seharusnya, kata dia, permasalahan tersebut harus dikonfirmasikan terlebih dahulu ke warga.
“Kami tidak pernah diajak rembukan terkait masalah itu mas. Seharusnya kan warga juga dilibatkan untuk menetapkan besaran beban transportasi itu. Namun, kami tidak pernah dilibatkan,” keluhnya.(*)
Laporan Winar, wartawan Jejamo.com, Portal Berita Lampung Terbaru Terpercaya.
