Jejamo.com, Kota Metro – Ratusan pedagang yang tergabung dalam paguyuban pedagang pasar shopping dan pedagang kaki lima (PKL) menggelar aksi unjuk rasa menolak pembangunan pagar pembatas antara Pasar Shopping dan Mega Mall atau PT Nolimax.
Aksi massa dimulai dari Pengadilan Negeri Kota Metro, halaman Pemerintah Daerah Kota Metro, halaman Kejaksaan Negeri Kota Metro, dan berakhir di halaman DPRD Kota Metro.
Dalam orasinya, para pedagang meminta pemerintah daerah untuk memperhatikan para pedagang yang terdampak atas pembangunan pagar itu.
“Ada sekitar 400 pedagang yang terdampak jika pembangunan pagar itu diteruskan. Jika dilihat dari jumlah keseluruhan bisa ribuan orang mengalami kesulitan, baik itu dari keluarga pedagang itu sendiri maupun para pekerjanya. Semua pasti terdampak,” kata Ketua Paguyuban Pedagang Pasar, Sultan Fahli Harman, Senin, 14/9/ 2020.
Dia menjelaskan, massa yang tergabung ini adalah sebagian dari para pedagang yang telah terdampak adanya pembangunan itu dan massa juga tetap mematuhi protokol kesehatan.
“Massa yang kami kerahkan ini masih dari sebagian pedagang yang terdampak. Kita juga tetap mematuhi anjuran Pemerintah dan tetap mematuhi protokol kesehatan. Semua kami imbau untuk memakai masker,” tambahnya.
Menurutnya, dengan mengadakan aksi massa ini dia berharap pemerintah daerah dapat mendengar apa keluhan para pedagang. Terlebih lagi informasi terkait tentang PT Nolimax ini yang dilarang untuk melakukan pembangunan di Kota Metro.
“Kita minta pemerintah Kota Metro untuk memberikan informasi yang sebenar-benarnya. Sejak 2016 PT Nolimax sudah dinyatakan tidak boleh melakukan pembangunan apapun. Maka dari itu kami pedagang Pasar Shopping menolak adanya pembangunan yang dilakukan oleh pengembang PT. Nolimax,” ujar dia.
Diketahui, saat ini pembatas antara pasar shopping dan Megga Mall atau PT. Nolimax kini dibatasi oleh pagar yang terbuat dari seng.(*)[Abid Bisara]