Jejamo.com, Pesisir Barat – Tim Laznas IZI Inisiatif Zakat Indonesia Perwakilan Lampung dengan dua kendaraan mobil berangkat dari Bandar Lampung menuju Pekon/Desa Way Haru Kecamatan Bengkunat Kabupaten Pesisir Barat untuk menyalurkan daging kurban dalam bentuk abon, hari Jumat lalu.
Tim IZI yang berangkat terdiri dari 3 orang dengan dibantu 1 orang relawan daerah. Ada 520 kepala daerah yang menghuni Pekon Way Haru ini dengan mayoritas bermatapencarian sebagai petani.
Sebanyak 530 paket abon disalurkan kepada para duafa di sana. Selain itu Tim IZI juga membawa sembako berupa beras sebanyak 1.060 kg.
Tim berangkat dari Kantor IZI di Rajabasa jam 06.00 WIB dan sampai di lokasi Pekon Way Haru jam 14.30 WIB. Perjalanan ke lokasi memakan waktu 8,5 jam dengan jarak tempuh kurang lebih 150 Km.
Sangat tidak mudah memang Tim IZI bisa sampai ke Pekon Way Haru ini. Mengingat jauhnya jarak tempuh dari Bandar Lampung serta sulitnya transportasi dan beratnya kondisi jalan menuju ke sana.
Perjalanan selama 4 jam dengan mobil bisa ditempuh hanya sampai di Pekon Way Heni. Pekon yang terdekat dengan lokasi penyaluran. Setelah itu perjalanan dilanjutkan dengan menggunakan ojek motor trail dengan jarak tempuh 15-20 km.
Dengan kondisi jalan yang dilalui sebagian berupa tanah merah yg jika hujan maka jalan menjadi lengket dan becek berlumpur.
Sebagian lagi perjalanan dengan menyusuri pantai yang jika ombak sedang besar semakin menyulitkan karena bisa-bisa kendaraan terhantam ombak.
Perjalanan menuju Pekon Way Haru jika kondisi normal hanya memakan waktu 2 jam. Sementara barang-barang yang dibawa diangkut dengan menggunakan gerobak sapi sebagai kendaraan transportasi menuju Pekon Way Haru.
Jika kondisi habis hujan, jalan menjadi sulit Kalaupun dipaksakan bisa memakan waktu 6 jam perjalanan. Atau sementara menginap dulu dirumah penduduk sambil menunggu jalan agak kering.
Hal ini yang cukup menjadi kekhawatiran Tim IZI selama didalam perjalanan. Mengingat kondisi sekarang di Lampung masih kerap turun hujan.
Ketika penyaluran kurban abon IZI kali ini cuaca di sana cukup bersahabat dan sedang tidak turun.
“Alhamdulillah kami ucapkan kepada IZI yang telah menyalurkan bantuan berupa abon dan beras. Berapa pun bantuan yang kami terima itulah rezeki kami dan kami akan bagikan kepada masyarakat kami. di sini,” ujar Dian Setiawan, Peratin/Kepala Pekon Way Haru.
“Program bertema Abon Kita, Kurban IZI ini diluncurkan IZI untuk memudahkan para pekurban dalam melaksanakan ibadah kurban yang akan disalurkan kepada warga terdampak Covid-19 di wilayah 3 T (terdepan, terluar dan tertinggal) di 16 kantor perwakilan IZI termasuk salah satunya di Lampung yaitu di Pekon Way Haru, Bengkunat Kabupaten Pesisir Barat ini,” kata Tomy Youngki, Kabid Pendayagunan IZI Lampung dalam sambutannya ketika menyerahkan bantuan abon dan beras.
“IZI menggandeng 3 mitranya dan Unit Usaha Kecil-Menengah (UMKM) dalam pengelolaan daging kurban olahan berupa abon ini. Di antaranya, UMKM Fatimah Azzahra dan UMKM Abon Kita. Keduanya merupakan UMKM yang berizin usaha di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Selebihnya adalah UMKM yang berizin usaha di Lumajang, Jawa Timur, bernama UMKM Arya Wiraja,” tambah Tommy.
Seperti diketahui dengan meningkatnya kasus Covid-19 di tanah air berdampak pada kelangsungan ekonomi masyarakat. Dampak lainnya adalah segala interaksi masyarakat secara langsung sangat dibatasi.
Kondisi ini lalu dimanfaatkan Laznas IZI untuk ikut berperan menjaga kualitas pelaksanaan berkurban selama pandemi Covid 19 dengan meluncurkan “Program Abon Kita Kurban IZI ” yaitu produk daging qurban olahan berupa abon.
Program Abon Kita Kurban IZI ini sendiri memiliki kelebihan karena mengikuti standar protokol kesehatan dalam mencegah Covid 19.
Hewan qurban dipotong di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) agar bisa mencegah kerumunan sehingga aman bagi pekurban, aman untuk panitia dan aman untuk penerima qurban.
Selain itu distribusinya yg lebih merata dan luas. Awet dan praktis karena langsung bisa dimakan. Meningkatkan nilai gizi keluarga diwilayah yang sulit terjangkau dan dapat langsung membantu memberdayakan UMKM. [Adriansyah/IZI Lampung]