Jejamo.com, Lampung Timur – Shintia Amelia Maharani, remaja 17 tahun warga Desa Banjar Rejo 38B, Kecamatan Batang Hari, Lampung Timur, butuh uluran tangan masyarakat dan pemerintah guna pengobatan sakit kanker tulang yang dideritanya.
Shintia yang merupakan siswi SMK Muhammadiyah 3 Metro ini sudah tiga tahun menahan sakit di lutut kanannya akibat positif menderita kanker tulang. Ia hanya berbaring di tempat tidur lantaran tidak memiliki biaya untuk penanganan tindakan operasi.
Nana Diana (44), orang tua Shintia, mengaku telah berupaya maksimal untuk pengobatan putrinya. Namun, harus terbentur akibat keterbatasan ekonomi.
“Saya selaku orang tua terus berusaha supaya anak saya sembuh. Dulu awalnya hanya benjolan kecil, saya bawa ke mantri, tahun 2019 kalau tidak salah, lalu dibilang kena rematik, diberi obat tapi tidak kunjung reda, malah semakin membesar kemudian kami bawa ke puskesmas. Lalu dirujuk ke rumah sakit di Palembang, dan telah dinyatakan sembuh setelah menjalani operasi di tahun 2021. Kemudian di tahun 2022 kambuh lagi dan semakin parah kondisinya,” kata Nana saat dikonfirmasi Jejamo.com, Rabu, 10/8/2022.
Sejak anaknya sakit, Nana telah melaporkan kondisi putrinya ke perangkat Desa Banjarejo, mengingat kondisi keterbatasan ekonomi, dengan harapan mendapatkan bantuan pengobatan. Sayangnya laporan Nan tidak mendapatkan tindak lanjut.
“Anak saya empat, ini putri kedua saya yang sakit. Dulu saya jual kue sewaktu anak saya sekolah, Shintia ini yang bawa kuenya dititipkan di sekolahnya, kami juga tinggal numpang di perumahan SDN 2 Banjar rejo, tapi kabarnya sekolah ini juga mau ditutup karena tidak ada muridnya. Saya berjuang sendiri, karena saya sudah bercerai dengan suami,” ujarnya.
Selama anaknya, Nana hanya bisa semampunya membeli obat. Terkadang ada juga orang yang datang memberi bantuan.
“Nah itu kadang yang buat periksa ke dokter, sebenarnya dokter meminta agar segera dilakukan operasi, agar tidak menjalar lebih jauh, tapi kami bingung biayanya dari mana. Untuk itu, kami berharap kepada Pemerintah Kabupaten Lampung Timur, Bapak Bupati, bisa membantu pengobatan anak saya, agar bisa sembuh dan bisa bersekolah kembali.” tandasnya.(*)[Anggi]