Jumat, November 8, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Reza Aswin: Terjun ke Bisnis Forex Harus Tau Resikonya

Reza Aswin
Analyst Economic dan Pakar Trading Forex dari Jakarta Reza Aswin saat memberi penjelasan pada seminar di Hotel Grand Anugerah, Minggu, 17/4/2016. | Arif Wiratama/Jejamo.com

Jejamo.com, Bandar Lampung – PT Askap Imperium menggelar seminar bisnis Forex dengan mendatangkan Analyst Economic dan Pakar Trading dari Jakarta, Reza Aswin di Hotel Grand Anugerah, Bandar Lampung, Minggu, 17/4/ 2016.‬

‪Dalam seminar ini, Reza mengatakan bahwa para nasabah yang ingin berbisnis Forex bisa mendapat keuntungan yang menggiurkan, Namun, juga memiliki resiko loss (rugi) yang cukup besar pula.

“Selama konsultan tidak bodong dan dapat menjelaskan mengenai resikonya, maka tinggal nasabahnya saja yang harus memanajemen keuangannya,” kata Reza pada penyampaiannya di seminar itu.

‪Reza menjelaskan, Calon nasabah yang ingin terjun di bisnis yang cukup beresiko seperti Forex, disarankan tidak menggunakan uang yang sedang berputar. Misalkan uang yang disiapkan untuk membayar cicilan mobil, biaya pendidikan anak, atau untuk cicilan rumah maupun modal untuk usaha.

‪”Saya sarankan, calon nasabah jangan memakai uang yang berputar saat ingin terjun di bisnis Forex ini. Jika ada uang yang tidak dipakai, maka gunakan untuk bisnis ini,” ucapnya.‬

Saat calon nasabah ingin bergabung di bisnis Forex, lanjut dia, harus bisa memilah antara ingin belajar atau mencari keuntungan. Karena saat seseorang ingin belajar, maka bukan kerugian yang akan didapat.

“Kalau kita ingin untuk untung di bisnis Forex ini, sebaiknya calon nasabah tersebut perbanyak bertanya kepada orang yang paham. Tanya terus jika belum paham, hingga yang paling detail,” tuturnya.

“Kebanyakan penduduk Indonesia senang di iming- imingi dengan keuntungan besar dan tidak diberitahu tentang resiko dari bisnis tersebut,” ujarnya. Menurut Reza, masyarakat harus bisa membedakan perusahaan atau badan yang menjalankan bisnis dengan menarik dana dari masyarakat melalui legalitas perizinannya.

” Misalnya, perusahaan bursa maupun bank harus mempunyai izin dari OJK (Otoritas Jasa Keuangan). Sedangkan perusahaan berjangka harus mempunyai izin dari Bappepti.”

Bisnis forex ini bukanlah suatu perjudian, karena memakai analisa fundamental dan analisa teknikal dan calon nasabah harus mengerti dulu mengenai bisnis tersebut.”Kalau keberhasilan dalam berjudi, 50 : 50 persen. Sedangkan di Forex ini keberhasilannya 70 :30 persen dengan memakai metode tersebut,” ucapnya.

Selain itu, Forex sendiri mempunyai grup untuk para nasabah apabila memiliki kendala saat melakukan trading.”Para nasabah Forex akan tergabung dalam grup melaui Whatapps untuk saling sharing dalam mendapatkan profit,” tandasnya.(*)

‪Laporan Arif Wiryatama, Wartawan Jejamo.com

Populer Minggu Ini