Selasa, November 12, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Ribuan Demonstran ‘Kaos Kuning’ di Malaysia Tuntut PM Najib Razak Mundur

pendemo-kaos-kuning
Ribuan demonstran berkaus kuning menuntut Perdana Menteri Malaysia Nazib Razak mundur, Sabtu, 19/11/2016. | Thehindu

Jejamo.com – Ribuan warga Malaysia berbusana kuning membanjiri Kuala Lumpur, ibu kota negara Kuala Lumpur, Sabtu,19/11/2016. Mereka menuntut Perdana Menteri Najib Razak mengundurkan diri karena tersangkut skandal korupsi.

Massa yang digerakkan oleh kelompok reformis Bersih, yang menggunakan warna kuning, ternyata berhasil mengumpukan pendemo dalam jumlah besar untuk kedua kalinya dalam 15 bulan ini.

Mereka melampiaskan kemarahan dengan menuding Najib telah menjarah miliaran dollar Amerik Serikat dari dana investasi negara 1 Malaysia Development Berhad (1MDB).

Ketegangan di negara berpenduk mayoritas Muslim itu menjalar ke seluruh pelosok negeri beberapa pekan ini, seperti dilaporkan Agence France-Presse.

Ancaman “Kaos Merah”dari etnis Melayu untuk mengganggu kelancaran aksi kelompok “Kaos Kuning” ternyata tidak terjadi, karena jumlahnya tidak sebanding.

Unjuk rasa kelompok Bersih ini menutup sebagian besar Kuala Lumpur. Sementara polisi anti huru hara berjaga-jaga di banyak tempat strategis di pusat kota.

Para demonstran dari kelompok Bersih meniup vuvuzela atau trompet, sambil mengusung karikatur Najib dan tokoh-tokoh lain terkait dengan skandal 1MDB. Mereka berteriak “Tangkap Kepala Pencuri” dan “Hidup Rakyat!”.

Mantan PM Malaysia Mahathir Mohamad, sebelumnya telah memperingatkan, negara terancam bangkrut karena skandal terkait lembaga dana 1MDB yang masih terus berlangsung.

Uang sebanyak 4 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 54,7 triliun kemungkinan telah dicuri dari 1MDB, sebuah badan investasi yang dimiliki Malaysia.

Jaksa Penuntut Swiss, Michael Lauber, beberapa wakatu lalu juga mengatakan bahwa ada “indikasi serius dana telah disalahgunakan oleh perusahaan-perusahaan milik negara Malaysia”.

Najib dan 1MDB menyangkal melakukan kesalahan. Bahkan pemimpin gerakan Bersih dan beberapa aktivis yang getol menyuarakan kasus tersebut telah ditangkap.(*)

Kompas.com

Populer Minggu Ini