Jumat, November 8, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Ribuan Hektar Sawah di Kecamatan Tumijajar Beralih Fungsi

Sekertaris Dinas Pertanian Tubaba, Abdurrani
Sekertaris Dinas Pertanian Tulang Bawang Barat, Abdurrani. | Wahyu/Jejamo.com

Jejamo.com, Tulang Bawang Barat – Ribuan hektare areal persawahan di Tiyuh Sumberejo, Markatiyah dan Mergo Dadi, Kecamatan Tumijajar, Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) beralih fungsi menjadi perkebunan karet, sawit hingga tanaman singkong. Kondisi ini disebabkan aliran irigasi Way Rarem tak mampu menopang seluruh lahan.

Kepada jejamo.com, Rabu, 27/1/2016, Kepala Tiyuh Sumberejo, Kecamatan Tumijajar, Kabupaten Tulang Bawang Barat Rustam, mengatakan saat ini sudah hampir 70 persen areal persawahan yang telah beralih fungsi.

“Ribuan hektare sawah beralih disini sudah beralih fungsi. Awalnya merupakan areal persawahan saat ini berubah menjadi areal perkebunan yakni kebun karet dan kelapa sawit serta ada juga beberapa yang menanam singkong. Hal ini karena banyak petani yang mengaku tidak kebagian air irigasi dari Way Rarem,” terang Rustam.

Menurutnya, sawah-sawah yang mendapat bagian air dari aliran irigasi Way Rareng itu hanya yang disekitar wilayah aliran irigasi saja. “Yang berada jauh dari aliran irigasi tidak lagi mendapat air,” ujarnya.

Sekretaris Dinas Pertanian Tubaba Abdurrani, membenarkan adanya peralihan fungsi tersebut. Menurutnya, itu merupakan hak dari setiap individu masyarakat atau petani yang ingin memilih apa jenis pertanian yang ingin ditanam.

“Karena mereka pasti dapat memilih mana yang memang lebih memberikan keuntungan kepada mereka,” terangnya.

Sementara itu, beberapa waktu lalu, pihak Way Rarem saat dikonfirmasi Jejamo.com terkait masalah stok debit air yang ada apakah cukup atau tidak. Pihak Way Rarem menyatakan stok air yang ada itu cukup untuk mengaliri seluruh areal persawahan yang berada di bawah aliran irigasi Way Rarem.

Sebelumnya diberitakan, menghadapi musim tanam padi tahap pertama pada tahun 2016 di Kabupaten Lampung Utara, Waduk Way Rarem membagi proses irigasi atau pengairan menjadi tiga tahapan.

Menurut Koordinator Operasional Waduk Way Rarem Armed, untuk proses irigasi tahap pertama sudah dilakukan yaitu mulai dari tanggal 1 hingga 15 Januari 2016. Kemudian tahap kedua akan dimulai pada tanggal 16 hingga 31 Januari 2016 dan tahap ketiga pada 1 Februari 20116.

Armed menjelaskan, untuk irigasi tahap pertama tersebut sawah di Lampung Utara yang berhasil mendapat pengairan sebanyak 5.000 hektar dengan jumlah air mencapai 15.000 kubik.

Sedangkan jumlah lahan yang harus diairi pada proses irigasi tahap kedua dan ketiga yaitu seluas 15.000 hektar. Untuk stok air yang dimiliki oleh Way Rarem tidak ada masalah, jumlahnya mencukupi hingga proses pengairan tahap tiga mendatang.

Laporan Wahyu, wartawan Jejamo.com

Populer Minggu Ini