Jejamo.com, Bandar Lampung – Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Lampung menyebut Pemerintah Kota Bandar Lampung lamban menangani masalah biota laut yang mati di perairan pesisir pantai Panjang yang diduga pencemaran limbah.
“Terkait banyaknya ikan mati di perairan laut Kecamatan Panjang, Pemkot Bandar Lampung harus lebih peka dan segera turun lapangan mencari penyebab dan pelaku dari dugaan pencemaran itu,” ujar Manajer Advokasi dan Kampanye Walhi Lampung Irfan Tri Musri, Senin, (3/6/2019).
Menurut Irfan, daerah pesisir pantai Panjang
merupakan kawasan industri dan pelabuhan.
“Jadi kuat dugaan ikan-ikan tersebut mati akibat dari aktivitas perusahaan atau aktivitas perkapalan,” urainya.
Ia berharap Pemkot segera melakukan tindakan dan mencari pelakunya. Pasalnya, ini sangat merugikan lingkungan hidup serta kehidupan masyarakat yang tinggal di pesisir.
“Apabila terbukti dan siapapun pelakunya, maka harus ditindak tegas. Tetapi Pemkot sampai sekarang belum merespons, padahal kejadian sudah tiga hari. Apa semua pegawai Pemkot sudah libur Lebaran semua,” paparnya.
Dia menuturkan, tindakan tegas terhadap pelaku pencemaran bisa dikenakan sanksi pidana dan pemulihan lingkungan.
“Karena setiap pelaku pencemaran wajib memulihkan lingkungan yang telah dicemari dengan kaidah-kaidah ilmiah yang berlaku,” tandasnya. [Andi Apriyadi]
