Jejamo.com, Kota Metro – Ribuan orang membanjiri Kampus 2 IAIN Metro di Kelurahan Banjarejo, 38A, Kecamatan Batanghari, Kabupaten Lampung Timur, Selasa malam, 30/5/2023. Diperkirakan lebih dari delapan ribu orang hadir mengikuti kegiatan IAIN Metro Bershalawat bersama Al Habib Umar Bin Muhdor Al Hadad Lampung.
Dari pantauan di lokasi, ribuan jemaah dari berbagai daerah yang hadir di lokasi didominasi oleh pemuda-pemudi dan santri dari sejumlah pondok pesantren dari dalam dan luar Lampung.
Salah seorang jemaah santri alumni Ponpes Amtsilati Darul Fallah, Desa Sidoarjo, Kecamatan Bangsri, Kabupaten Jepara, Provinsi Jawa Tengah,
Muhammad Ahsana Arkhan, mengaku antusias hadir dalam kegiatan IAIN Metro Bershalawat.
“Iya, saya dulu mondok di Jawa. Dulu sering ikut selawatan. Nah ini kebetulan enggak seberapa jauh dari rumah. Saya sekarang tinggal di Batanghari, sengaja ke sini sama teman-teman pondok dulu,” kata Arkhan kepada Jejamo.com.
Jemaah lainnya dari Ponpes Mambaussalam, Desa Giriklopomulyo, Kecamatan Sekampung, Kabupaten Lampung Timur, Eviliana, mengaku tidak keberatan meski harus berjalan kaki hampir satu kilometer dari lokasi acara demi mengikuti kegiatan tersebut.
“Tadi jalan dari depan sana, satu kilolah kira-kira. Enggak apa yang penting ikut selawatan dari awal acara,” ucapnya.
“Iya, saya dari pondok pesantren. Rombongan sih tadi ke sini sekitar sepuluh orang, tapi ini pisah dengan rombongan,” timpalnya.
Yusuf Amrullah, seorang mahasiswa IAIN Metro yang mengaku lulusan dari Ponpes Darussalam, Kelurahan Iringmulyo, Kecamatan Metro Timur, mengaku bangga lantaran kampus tempatnya menimba ilmu menyelenggarakan acara selawatan.
“Ya senang, banggalah. Di sini kita jadi tuan rumah, penyelenggara acara selawatan kayak begini. Ya semoga ini bisa jadi kegiatan rutin,” tukasnya.
Antusiasme jemaah selawat memuncak saat rombongan Al Habib Umar Bin Muhdor Al Hadad Lampung membuka kegiatan dengan melantunkan syair-syair selawat. Puluhan bendera ponpes berukuran besar berkibar seiring irama rebana yang ditabuh dan suara jemaah bersahutan dengan lantunan nada-nada selawat para ulama.(*) (Anggi)