Jejamo.com, Bandar Lampung – Ketua Badan Kerja Sama Pondok Pesantren Indonesia (BKSPPI) Lampung, Yusron Hamid, mengatakan, ribuan umat islam asal LampungĀ akan tetap berangkat untuk demo tuntut Ahok dipenjara yang akan digelar pada 2 Desember 2016 mendatang di Jakarta.
Yusron mengatakan, meski ada himbauan dari Kapolda Lampung yang isinya melarang warga Lampung untuk ikut demo di Jakarta, menurutnya, larangan itu hanya sabotase saja. āLarangan itu pada prinsipnya hanya menjaga keamanan saja, itu tidak ada larangan dan kami akan tetap berangkat ke Jakarta,” ujarnya kepada jejamo.com, Sabtu, 26/11/2016.
Ia menjelaskan,Ā masa aksi yang akan berangkat ke Jakarta dari Lampung diperkirakan mencapai ribuan orang. Untuk keberangkatan massa kemungkinan digunakan dengan cara estafet, ada menggunakan kendaraan mobil pribadi dan bahkan sepeda motor serta bus.
āHasil rapat kemarin diperkirakan 10.000 orang yang akan ikut, bagi para aksi yang menggunakan kendaraan pribadi itu guna menghindari antisipasi ada pencegahan di jalan,” urainya.
Ia menambahkan, aksi demo ini dilakukan tidak ada niatan untuk menggulingkan pemerintahan dan mempecah bela bangsa. Tuntutan masa cukup satu kata bagaimana berlaku dan keadilan Ahok dapat di penjara.
āDari hasil rapat kami adakan dengan seluruh elemen, tidak ada niatan untuk menjatuhkan pemerintahan yang sah. Kami lakukan ini murni membela al quran dan meminta keadilan, dan kecintraan karena kami tuduh pembohong dan aksi tidak ada yang menunggangi,” jelas nya.
Aksi damai tersebut merupakan aksi menuntut agar Ahok yang sudah ditetapkan sebagai tersangka segera dituntaskan secara hukum, pihaknya juga sudah mengetahui Kepolisian sudah bekerja. Akan tetapi, kenapa Ahok tidak dimasukkan ke dalam penjara.
āKami umat islam otomatis tidak mungkin tinggal diam, status Ahok sudah ditetapkan tersangka dan untuk meredam ribuan aksi massa, maka Ahok harus di penjara segara,” pungkasnya.(*)
Laporan Andi Apriyadi, Wartawan Jejamo.com