Rabu, November 6, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Rombongan 21 Bus Makan di Restoran Lalu Kabur, Diduga Anggota HMI

HMI rusuh
Ribuan kader HMI Sulselbar memaksa masuk ke pelabuhan untuk diberangkatkan menuju Riau, guna mengikuti pelaksanaan Kongres HMI ke-29 | TEMPO

Berita Nusantara, jejamo.com – Seorang pemilik rumah makan di Kabupaten Indragiri Hulu, Riau, dilaporkan mengalami kerugian hingga Rp12 juta, setelah serombongan orang, yang menumpang bus yang diduga anggota Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), makan lalu pergi tanpa mau membayar.

 

Dugaan itu diungkapkan Kepala Kepolisian Resor Indragiri Hulu, Ajun Komisaris Besar, Ary Wibowo. “Sebab di busnya ada tulisan rombongan HMI,” katanya. Seperti dikutip Tempo, Minggu,  22/11/2015.

 

Ary mengatakan, restoran yang didatangi rombongan itu adalah Rumah Makan Umega di Desa Kota Lama, Rengat. Pemilik restoran memperkirakan rombongan itu berjumlah ribuan orang. “Habis makan mereka langsung kabur, dan tidak mau membayar,” kata Ary mengutip keterangan pemilik rumah makan.

 

Peristiwa yang terjadi pada Sabtu siang itu bermula ketika 21 bus berhenti di warung Rumah Makan Umega untuk makan siang. Setelah mereka selesai makan, pemilik restoran bingung karena tidak ada yang datang ke kasir untuk melunasi bayaran.

 

Pemilik rumah makan akhirnya berusaha menagih dengan menyodorkan struk tagihan sebesar Rp 13,2 juta kepada salah satu anggota rombongan. Bukannya melunasi tagihan, orang tersebut malah mencak-mencak dengan alasah harga makanan terlalu mahal.

 

“Saat koordinatornya masih mengurus pembayaran, 20 bus sudah kabur duluan. Koordinator hanya menyerahkan uang Rp 1,2 juta, jadi masih utang Rp 12 juta, ” ujar Ary kembali mengutip pemilik rumah makan.

 

Pemilik rumah makan segera melapor ke kepolisian karena ulah rombongan itu. Sayangnya, polisi tidak sempat memproses lantaran rombongan dengan alasan mereka sudah jauh. “Mereka sudah di Pelalawan, kami tidak mungkin bisa mengejar mereka,” kata Ary.

 

Kongres HMI di Pekanbaru sebelumnya mendapat sorotan karena menggunakan dana Rp 3 miliar yang berasal dari APBD Daerah Riau. Alokasi anggaran itu diambil dari mata anggaran bantuan sosial.  Ironisnya, anggaran itu lebih besar dibanding dana yang dikucurkan untuk pencegahan kebakaran hutan dan lahan di Riau yang hanya Rp 1,4 miliar.(*)

 

jejamo.com, Portal Berita Lampung Terbaru Terpercaya

Populer Minggu Ini