Jejamo.com, Lampung Utara – Pakaian Royal Sigokh dengan belahan paha tinggi yang dikenakan oleh Ariska Putri Pertiwi yang akan mewakili Indonesia dalam ajang Miss Grand International 2016 di Las Vegas, menjadi buah bibir di kalangan masyarakat Lampung.
Namun, pakaian Royal Sigokh karya Dynand Fariz yang terinspirasi dari budaya Lampung lengkap dengan sigokh, rattai dan tapis itu dianggap oleh Tokoh Adat adat Karta Mergo Buai Bulan Udik Migo Pak Tulang Bawang, Basyuni, sangat jauh dari budaya asli Lampung.
Pria dengan gelar Rajo Sandaran Migo ini mengatakan, pakaian adat Lampung tidak sembrono dan sangat memperhatikan etika sopan santun. “Jangankan paha, betis pun tidak terlihat bila mengenakan pakaian adat Lampung yang sebenarnya,” ujarnya kepada jejamo.com, Jumat, 14/10/2016.
Menurut Basyuni, siger yang dikenakan di kepala Ariska juga terlalu tinggi, sedangkan bawahan yang dikenakan oleh Ariska bukan tapis hanya kain yang diberi ornamen mirip tapis. “Kalau tapi tidak seperti itu, bentuknya seluruh bagian sarung.
Ia juga meminta agar perancang pakaian Royak Sigokh tidak menyebut pakaian miliknya pakaian adat Lampung karena menurutnya, hal itu merupakan penghinaan terhadap budaya Lampung.(*)
Laporan Buhairi Aidi dan Mukaddam, Wartawan Jejamo.com