Kamis, Desember 19, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Rudi Hartono Pencari Madu Murni dari Pekon Batu Kramat Kotaagung Timur Tanggamus

Rudi Hartono, pencari madu di Tanggamus. | Zairi

Jejamo.com, Tanggamus – Karena nilai ekonomisnya yang tingi, Rudi Hartono warga Pekon Batu Kramat Kotaagung Timur, si pencari madu sarang lebah liar di hutan mulai menekuni pekerjaan yang menantang dan penuh dengan risiko.

Ia mulai menggeluti pekerjaan ini sedari bujangan 25 tahun lalu sampai sekarang.

Kepada Jejamo.com Rudi Hartono menjelaskan, berawal dari seringnya ia mengikuti pendahulunya mencari sarang lebah liar di hutan, ia merasa senang menjalani pekerjaan itu.

Ditambah juga dengan nilai jualnya yang tinggi menjadikan ia yakin ini bisa menopang kehidupan keluarganya.

Rudi Hartono mengatakan, banyak suka dan duka menekuni pekerjaan ini.

Seperti saat ia dan temannya sudah berjam-jam mempersiapkan peralatan untuk mencapai dimana sarang lebah itu hinggap dengan risiko tinggi.

Bahkan, kata dia, nyawa menjadi taruhannya jika salah perhitungan dan kurang berhati-hati.

Sampai tiba saatnya mengambil madu, ternyata madunya kosong. Itu kegundahan Rudi.

“Sarang lebah madu liar di hutan kebanyakan di dahan pohon ekitar 20 sampai 45 meter. Saya butuh peralatan dan waktu yang lama untuk bisa mengambilnya,” katanya.

Ia mengatakan, kalau musim kembang seperti ini sarang lebah tidak kosong.

Usia mulai dari 15 hari sejak hinggap sudah bisa menghasilkan madu dengan kualitas baik.

Berbeda kalau pohon buah tidak sedang mengembang, prosesnya lama antara 1 sampai 2 bulan baru bisa menghasilkan madu.

Palnya, lebah masih mau mencari bunga pohon sampai jauh.

Menurutnya, mencari sarang lebah hanya butuh keberanian dan ketelitian.

Kata dia, yang dipersiapkan bambu pendek untuk pantek dan bambu kecil panjang untuk sekatnya.

Kemudian daun untuk pengasapan. Kata dia, pengasapan sangat diperlukan untuk menghilangkan konsentrasi lebah.

Setelah semua siap dan terpasang, madu sudah bisa kita ambil.

Ditambahkannya, untuk lebah yang hinggap di pohon kedatuan, sarangnya bisa mencapai ratusan.

Madunya ada yang mencapai 1 ton. Namun, kata dia, ekarang pohon itu banyak dikontrak penampung madu.

“Dulu kami berempat pernah dikontrak ngunduh sarang lebah di pohon kedatuan. Sarangnya ada 150 lebih, kami dapat 1 ton madu, dua hari dua malam kami kerja bergantian mengunduhnya,” pungkasnya. [Zairi]

Populer Minggu Ini