Jejamo.com, Lampung Selatan – Rumah Aspirasi milik anggota DPRD Lampung asal Lampung Selatan Antoni Imam di Sidomulyo bisa dimanfaatkan komunitas apa saja untuk menggelar kegiatan.
Rumah Aspirasi yang dekat dengan lokasi Pasar Sidomulyo ini terbuka 24 jam. Selain ada saung atau aula terbuka yang muat kapasitas 100 orang, si empunya rumah juga menyediakan makan siang gratis untuk mereka yang menggunakan.
Tak hanya itu, Antoni Imam juga menyediakan satu ruang untuk bermalam bagi siapa saja. Itu masih dilengkapi dengan musala, kamar mandi, air bersih, dan lainnya.
Di aula terbuka, mantan anggota DPRD Lampung Selatan dua periode asal PKS itu juga menyediakan televisi besar, layar putih untuk keperluan proyektor, dan sound system memadai.
“Pintu dapur bahkan tak kami kunci. Asisten rumah tangga saya sudah paham itu. Artinya, kalau ada kebutuhan apa-apa, silakan saja,” kata Antoni Imam kepada jejamo.com akhir pekan lalu.
Saat jejamo.com bertandang untuk mengisi acara, ruang aula ini juga baru saja digunakan ibu-ibu untuk pengajian.
“Lintas komunitas, partai, siapa saja bisa. Bebas saja,” kata mantan Wakil Ketua DPRD Lampung Selatan itu.
Antoni Imam juga membebaskan pengunjung untuk menikmati waktu dengan memancing di kolam yang masih berada di kompleks rumah pribadinya itu.
Ada juga lapangan sepak bola mini.
“Saya banyak membina bibit pesepak bola dari sini,” kata Antoni Imam yang menyelesaikan kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Lampung itu.
Antoni Imam menuturkan, Rumah Aspirasi ini ia buat dengan kesadaran bahwa sesama manusia mesti saling peduli.
Kiprahnya di banyak cabang olahraga sebagai pembina juga ikhtiarnya menjaga anak-anak sekitar dari penyalahgunaan narkoba dan jenis kenakalan serta kejahatan lainnya.
“Kita berharap anak-anak bisa berkreasi tapi mereka minim fasilitas. Ini yang membuat saya banyak membina mereka di arena olahraga,” ujarnya.
Pada Pemilu 2019 ini, Antoni Imam kembali dicalonkan untuk DPRD Lampung dari daerah Lampung Selatan.
“Enak ada rumah aspirasi ini. Kawan-kawan komunitas di sini bisa menggunakan dengan bebas. Dapat makan pula di sini,” kata Adi, pegiat Masyarakat Relawan Indonesia (MRi) dan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Lampung Selatan. [Adian Saputra]
