Senin, Desember 16, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Rumah Belajar Sinergi dengan Rumah Kolaborasi Kampanyekan Kewirausahaan

Peserta kompetisi konsep usaha gelaran Rumah Belajar dan Rumah Kolaborasi. | Sugiono

Jejamo.com, Bandar Lampung – Rumah Belajar bersinergi dengan Rumah Kolaborasi pada 10 Oktober lalu mengampanyekan kegiatan kewirausahaan. Kerja sama dua lenbaga ini fokus pada kegiatan pengembangan kapasitas petani pada wilayah perhutanan sosial.

Acara ini juga bersinergi dengan Indonesia Islamic Bisnis Forum (IIBF) dan komunitas Tangan di Atas (TDA) Bandar Lampung.

Kolaborasi semua lembaga ini mengejawantah dalam temu usaha dan kompetisi konsep bisnis bagi pemula dan remaja.

Adapun lomba yang diadakan pada bidang usaha boga, usaha perindustrian dan perdagangan, serta bidang usaha digital marketing.

Kegiatan kewirausahaan gelaran Rumah Belajar dan Rumah Kolaborasi. | Sugiono

Kegiatan ini dihadiri Plt Kepala Dinas Kehutanan Lampung Y Ruchyansyah, Ketua Rumah Kolaborasi Warsito, dan perwakilan KPH.

Sebagian besar peserta adalah anak-anak muda yang baru memulai usaha, termasuk dalam tataran konsep. Ada pula yang sudah masuk uji coba pengenalan pasar. Semua peserta mempresentasikan konsep yang diajukan.

Juri dipilih beberapa orang yang berkompeten, di antaranya dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung Igo Febrianto, pemilik Rumah Madu Wahyu Susanto, dan pendiri Rumah Belajar Romi Aprilyansa.

Semua konsep peserta diuji oleh juri sehingga relevan dengan teori usaha.

Romi Aprilyansa mengatakan, kegiatan ini mendukung tumbuhnya iklim kewirausahaan di Lampung.

Ia menjelaskan, kegiatan ini juga bertujuan menjadikan berbagai pihak yang memiliki otoritas untuk sadar dengan pengembangan organisasi dana manajerial kewirausahaan.

Pemaparan konsep usaha peserta kompetisi yang digelar Rumah Belajar, Rumah Kolaborasi, IIBF, dan TDA. | Sugiono

Kata Romi, program ini dirancang untuk menumbuhkembangkan ekosistem yang lebih mendukung sivitas akademika, komunitas usaha, dan instansi pemerintah untuk memulai bisnis.

“Sehingga punya dampak sosial. Serta kami bisa memberdayakan dan mengembangkan produk yang berasal dari Lampung,” kata Romi hari ini via telepon kepada jejamo.com.

Romi bilang, ini bukan kegiatan yang sifatnya insidental.

“Kami akan berkesinambungan,” ujar alumnus SMAN 2 Bandar Lampung itu.

Dari penjurian ini didapat tiga pemenang dari tiga kategori.

Mereka yang menang adalah Didi Nofantoro dengan konsep kopi buah untuk kategori usaha boga. Kemudian Muhammad Arif dan Dedi dengan kopi indie untuk kategori usaha industri dan perdagangan.

Selanjutnya Mela Rahmadani yang mengusung mourne.id pada bidang usaha digital marketing. [Sugiono]

Populer Minggu Ini