Jejamo.com, Kota Metro – Petugas rumah isolasi mandiri Sumbersari Metro Selatan, Kota Metro, diduga menutupi informasi seputar penanganan pasien Covid-19. Dugaan tersebut lantaran saat awak media mencoba mencari informasi penanganan pasien yang terkesan dihalang-halangi.
Sejumlah awak media yang sebelumnya datang diterima oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) yang berjaga. Setelah meminta izin, terdapat seorang oknum anggota Pol-PP yang meminta awak media mengonfirmasi kedatangannya ke Kasat Pol-PP Kota Metro Imron.
Setelah mendapat izin dari atasan, oknum tersebut masuk ke dalam rumah isolasi lalu kemudian keluar kembali dan enggan memberikan keterangan apa pun terkait upaya pengamanan di lokasi tersebut.
Meski mendapatkan izin dari pimpinannya untuk memberikan informasi terkait penanganan pasien Covid-19 di rumah isolasi Bumi Perkemahan Sumbersari, namun para petugas di sana justru memilih bungkam.
Tak lama berselang, setelah seluruh petugas enggan memberikan keterangan, terdapat sejumlah warga yang diduga terpapar Covid-19 mendatangi rumah isolasi untuk melakukan swab PCR. Di sana, warga tersebut diswab di luar gedung, tepatnya di bagian teras.
Ironisnya, saat para pewarta mencoba mendokumentasikan tindakan tersebut dari jauh, petugas justru melarang awak media mengambil gambar. Lalu, warga yang diduga terpapar tersebut lantas dibawa masuk ke dalam gedung.
Tindakan yang diduga menutup akses informasi tersebut sangat disayangkan organisasi pers Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Metro yang meminta Pemkot Metro terbuka terhadap informasi Covid-19.
“Mencari informasi untuk kepentingan publik itu merupakan tugas wartawan sebagaimana diamanatkan oleh undang-undang, dan tindakan petugas rumah isolasi di Bumi Perkemahan yang diduga menutup akses informasi penanganan pasien adalah tindakan yang menurut kami perlu dievaluasi oleh pemerintah, ada apa dan kenapa tidak memberikan keterangan. Tentunya ini menjadi tanda tanya besar bagi publik,” kata Rino Panduwinata, Ketua PWI Kota Metro, Selasa, 18/5/2021.
Ia menilai, persoalan pandemi Covid-19 bukan masalah biasa, diperlukan penanganan serius untuk menekan angka penularannya.
“Masalah Covid-19 ini bukan main-main, setiap informasi itu sangat berarti dan dibutuhkan publik, jadi jangan ada yang ditutupi apalagi dipermainkan. Karena virus ini harus diatasi bersama oleh pemerintah dan masyarakat,” ujarnya.
PWI meminta Pemkot melakukan evaluasi prihal keterbukaan informasi penanganan Covid-19. Menurutnya, informasi yang akurat dapat menekan angka penyebaran virus corona.
“Persoalan ini perlu menjadi catatan evaluasi bagi pemerintah kota Metro, apalagi ini pemerintahan baru, seorang walikota yang katanya seorang dokter seharusnya mengerti tentang keterbukaan informasi. Jika itu dilakukan oleh bawahannya, maka harus dievaluasi agar lebih baik lagi. Berikan informasi yang akurat dan yang sebenarnya,” tandasnya.(*)