Jejamo.com – Sebuah serangan cyber besar-besaran yang mengganggu sistem kesehatan Inggris dan menginfeksi sejumlah perusahaan Spanyol dengan perangkat lunak berbahaya. Perusahaan sistem keamanan mengatakan bahwa ada selusin negara lain mungkin akan terpengaruh serangan cyber berskala besar.
Rumah sakit dan dokter di beberapa bagian Inggris dipaksa untuk menolak pasien dan membatalkan janji. Orang-orang di daerah yang terkena dampak disarankan untuk mencari perawatan medis hanya dalam keadaan darurat.
“Kami mengalami gangguan IT yang besar dan ada penundaan di semua rumah sakit kami,” kata kelompok Kesehatan Barts, yang mengelola rumah sakit besar di London. Pemeriksaan rutin telah dibatalkan dan ambulans dikirimkan ke rumah sakit lain seperti dikutip dari Reuters, Sabtu, 13/5/2017.
Sementara raksasa Telekomunikasi Telefonica termasuk di antara target di Spanyol, meskipun dikatakan bahwa serangan tersebut terbatas pada beberapa komputer di jaringan internal dan tidak mempengaruhi klien atau layanan.
Pihak berwenang di kedua negara mengatakan serangan tersebut dilakukan dengan menggunakan ransomware. Ransomware adalah perangkat lunak berbahaya yang menginfeksi mesin, mengunci mereka dengan mengenkripsi data dan menuntut uang tebusan untuk memulihkan akses. Mereka mengidentifikasi jenis malware seperti ‘Wanna Cry’, yang juga dikenal sebagai ‘Wanna Decryptor’.
Juru bicara Telefonica mengatakan sebuah jendela muncul di layar komputer yang terinfeksi yang meminta pembayaran dengan bitcoin mata uang digital untuk mendapatkan kembali akses ke file.
Di Spanyol, serangan tersebut tidak mengganggu penyediaan layanan atau operasi jaringan korban, kata pemerintah dalam sebuah pernyataan. Namun, berita tersebut mendorong tim keamanan di perusahaan jasa keuangan dan bisnis besar di seluruh dunia untuk meninjau kembali rencana mereka untuk bertahan dari serangan ransomware, menurut eksekutif perusahaan keamanan cyber swasta.
“Kami adalah sasaran serangan, seperti yang terjadi di seluruh Eropa, sebuah serangan berskala besar, namun tidak satu pun layanan kami terpengaruh,” kata juru bicara Portugal Telecom.(*)
