Berita Mancanegara, jejamo.com – Pemerintah Rusia mengutuk majalah satir Prancis, Charlie Hebdo karena menerbitkan dua kartun yang berisi tentang kecelakaan pesawat di Gurun Sinai yang dikaitkan dengan serang Rusia di Suriah dengan target ISIS.
Kartun itu menunjukkan, gambar menunjukkan puing-puing serta bagian tubuh dari milisi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang terbaring dengan judul
“ISIS: Penerbangan Rusia Mengintensifkan Pengeboman”
Gambar lain menunjukkan tengkorak dengan sepasang kacamata hitam menggantung serta puing-puing dari pesawat jatuh di latar belakang.
Pada gambar itu tertulis “Bahaya dari Penerbangan Murah Rusia”
Juru bicara pemerintahan Vladimir Putin mengatakan hal itu tidak dapat diterima. “Ini tidak ada hubungannya dengan demokrasi atau ekspresi diri. Ini adalah penistaan,” katanya, seperti dilansir Tempo dari Guardian, Sabtu, 7/11/2015.
Meski demikian, menurut juru bicara itu pemerintah Moskow tidak berencana membuat pengaduan resmi.
“Kita seharusnya tidak lagi mengomentari berita dengan cara yang berbeda atau tidak mengatakan sesuatu yang tidak berkaitan dengan kesedihan yang terjadi. Jika demikian, itu menjadi masalah bagi kebebasan berekspresi,” ucapnya.
Sementra pemeerintah Prancis tempatdimana majalah itu beroprasi, melalui Kementerian Luar Negeri mengatakan bahwa, wartawan di Prancis bebas mengekspresikan pendapat mereka dan pihak berwenang tidak bisa ikut campur.(*)
jejamo.com, Portal Berita Lampung Terbaru Terpercaya