Jejamo.com, Pringsewu – Seorang kakek di Pekon Pamenang, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pringsewu, ditemukan sudah dalam keadaan tidak bernyawa dengan kondisi tergantung pada seutas tali di batang pohon kering di dekat rumahnya.
Diketahui kakek tersebut bernama Hasanuddin (67), dirinya mengakhiri hidup lantaran diduga mengalami sakit asam urat menahun.
Korban pertama kali ditemukan saksi Siti (19) yang tak lain menantu korban pada Minggu pagi pukul 05.30 WIB, 19/9/2021.
Saat dikonfirmasi, Kapolsek Pagelaran Iptu Hasbulloh membenarkan kejadian tersebut. Pihaknya telah menerima laporan warga terkait adanya warga Pekon Pamenang yang mengakhiri hidup dengan cara bunuh diri.
“Korban bernama Hasanudin dan bunuh diri dengan cara gantung diri menggunakan seutas tali tambang yang diikatkan di atas pohon jati,” kata Iptu Hasbulloh.
Dari pemeriksaan di tempat kejadian, kronologi kejadian bermula saat saksi Siti membuka pintu samping rumah, kemudian dirinya melihat ada sesosok tubuh yang tergantung di pohon jati setinggi 3 meter yang berada di depan rumah.
Kaget mengetahui ada orang yang gantung diri, saksi langsung berteriak memanggil suami dan anggota keluarga yang ada di dalam rumah dan memberitahukan adanya orang yang tergantung tersebut.
Setelah didekati ternyata yang gantung diri adalah Hasanudin yang tak lain mertuanya sendiri.
Setelah polisi melakukan evakuasi korban dan olah TKP, proses identifikasi dan pemeriksaan mayat dengan dibantu tenaga medis dari Puskesmas Bumiratu, ditubuh korban tidak ditemukan adanya tanda-tanda bekas kekerasan dan ditemukan ciri khas bunuh diri.
“Hasil penyelidikan kami, dugaan sementara penyebab korban sampai nekat mengakhiri hidup dengan cara gantung diri lantaran tidak kuat menahan sakit menahun yang dideritanya,” ucapnya.
Iptu Hasbulloh juga menyampaikan, dugaan tersebut diperkuat dengan keterangan sejumlah saksi dan pihak keluarga yang menyatakan bahwa selama beberapa tahun belakang ini korban sering dilanda sakit akibat penyakit asam urat yang dideritanya tersebut.
“Karena pihak keluarga menolak untuk dilakukan proses autopsi terhadap korban, maka jenazah langsung kami serahkan kepada pihak keluarga untuk dilakukan proses pemakaman,” tandasnya.(*)