Jejamo.com, Bandar Lampung – Anggota DPD/MPR RI Abdul Hakim berdialog dan menyerap aspirasi bersama seratusan mahasiswa yang tergabung dalam Forum Studi Islam (Fosi) Fakultas Pertanian Universitas Lampung (Unila), Sabtu (14/12/2019).
Ketua Fosi Fakultas Pertanian Unila Irfan Arisandi menyambut baik kehadiran alumnus Fakultas Pertanian tersebut.
“Terima kasih atas kehadiran ustaz, mohon beri nasihat kami agar terus bisa melakukan aktivitas dengan produktif,” ujarnya.
Abdul Hakim menjelaskan kepada mahasiswa bahwa tugasnya sebagai anggota DPD RI adalah mendengar aspirasi masyarakat di dapilnya untuk kemudian ditindaklanjuti kepada pihak-pihak yang terkait.
“Dalam masa reses ini saya ditugaskan untuk dialog dan serap aspirasi masyarakat, fokus saya selaku anggota Komite IV adalah melakukan pengawasan terhadap implementasi UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Dana Desa dan UU No 20 Tahun 2004 tentang UMKM, dan secara umum mendengarkan berbagai isu di masyarakat yang perlu dibawa ke pusat,” ujarnya.
“Semoga Fosi FP bisa berkontribusi positif di masyarakat, menjadi agen perubahan, karena masa depan bangsa ini ada di tangan adik-adik,” tambahnya memberikan nasihat kepada peserta.
Peserta pun terlihat antusias untuk menyampaikan aspirasinya kepada senator Lampung tersebut.
Seperti yang dikeluhkan Susanto dengan banyaknya barang impor yang masuk. Dan keluhan yang disampaikan Rois Abdillah tentang data yang tidak diperbarui.
“Data lama yang belum diperbarui kemudian digunakan sehingga banyak bantuan yang tidak tepat sasaran,” ujarnya.
Fandi menyoroti revolusi industri 4.0 sektor perikanan yang masih kurang perhatian, seperti lingkungan masyarakat nelayan terganggu PLTU.
Sementara Aris bicara tentang banyaknya perambah hutan karena undang-undang bertabrakan.
“Peraturan tentang kehutanan baiknya lebih disederhanakan,” ungkapnya
Ketua FOSI Pertanian pun turut angkat bicara.
“Potensi singkong di Lampung belum dimaksimalkan untuk menjadi nilai tambah. Bantuan traktor kepada petani sering tanpa pendampingan. Saya harap pemerintah mendukung industri 4.0 di sektor pertanian,” kata dia.
Abdul Hakim saksama mendengar dan mencatat aspirasi yang masuk.
“Aspirasi adik-adik mahasiswa akan saya bawa ke pusat, bersinergi dengan DPR RI agar dibahas bersama pemerintah, dan juga agar menjadi perhatian baik pusat atau pun daerah,” ujar Abdul Hakim. [Muhammad Suhada]